Mohon tunggu...
DEDE SULAEMAN
DEDE SULAEMAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Publisher barang barang berkualitas

Publisher barang barang berkualitas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yang Harus di Salahkan dari Banyaknya Sarjana Nganggur

17 Agustus 2016   22:50 Diperbarui: 18 Agustus 2016   10:09 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jumlah lulusan perguruan tinggi sekarang ini tidak lagi menjadi ciri status seseorang, berbeda dengan dulu yang mayoritas orang yang mampu melanjutkan ke perguruan tinggi adalah orang kaya, perguruan tinggi di jaman sekarang ini sudah menjadi sebuah institusi yang dirasa wajib d tempuh bagi setiap orang yang sudah lulus SLTA, jumlah lulusan SLTA di seluruh Indonesia setiap tahunnya hampir 70% melanjutkan ke perguruan tinggi, angka ini semakin bertambah seiring bermunculannya perguruan tinggi baru dengan jurusan yang beragam pilihan.

Orang tua menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi dengan harapan masa depan yang cerah apabila menempuh perguruan tinggi, bisa dengan mudah mendapat pekerjaan dengan modal ijazah perguruan tinggi bahkan harapan ingin mengubah masib, banyak orangtua yang rela menjual hartabendanya hanya demi menyekolahkan anaknya sampai ke tingkat perguruan tinggi, tetapi kadang pengorbanan besar ini tidak menghasilkan harapan yang sesuai, sulitnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan gelar akademik menjadi kendala terciptanya cita cita seorang sarjana dan harapan orang tua.

Banyak sekali di temukan sarjana yang bekerja tetapi tidak sesuai dengan gelar akademik yang dimilkinya, ini masih beruntung karena banyak juga yang tidak bekerja sama sekali. Siapa yang mesti di salahkan dengan situasi ini? Apakah salah pemerintah yang kurang menyediakan lapangan pekerjaan? Atau salah orang yang kuliah dalam mengambil jurusan dan tidak memanfaatkan peluang usaha?

Menyikapa hal ini, yang bisa di salahkan adalah pemikiran kita yang ambisius ingin bekerja sesuai gelar akademik yang dimiliki, sehingga tidak mau bekerja yang tidak sesuai dengan gelar akademik, kemudian niat kita ketika mau masuk kuliah yang salah yaitu ingin kerja dengan mudah ingin cepet dapat kerja dll, jika kita niat kuliah ingin menuntut ilmu maka pekerjaan yang sesuai gelar akademik tidak akan menjadi kejaran kita.

Dengan niat mencari ilmu pada awal kita masuk kuliah, maka ketika kita lulus pasti tidak ada pantangan kerja dimanapun dan apapun selama pekerjaan itu menghasilkan dan tidak merugikan orang lain, banyak sarjana nganggur dan berkata malu kalau berjualan baso dll karena kita sarjana, kalau saya bukan sarjana saya akan berdagang cilok dll. Lho kenapa malu? Banyak sekali orang sukses  dari memulai usaha berjualan cilok atau baso yang tamatan SD, bahkan yang tidak sekolah sekalipun. Seharusnya sarjana malu karena kalah sukses oleh orang yang hanya tamat SD bukan sebaliknya malah malu berjualan. 

Jadikanlah motivasi bahwa orang yang bukan sarjana juga mampu sukses dalam berjualan, buktikanlah kalau sarjana mampu lebih sukses dari orang tersebut. Demikian semoga bermanfaat dan menjadi motivasi dan insfirasi. Amin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun