Mohon tunggu...
DEDE SULAEMAN
DEDE SULAEMAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Publisher barang barang berkualitas

Publisher barang barang berkualitas

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menabung Air Hujan, Memanen Manfaat

4 September 2019   15:36 Diperbarui: 4 September 2019   16:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air merupakan sumber kehidupan bagi mahluk hidup, tanpa adanya air maka tak mungkin ada kehidupan di Bumi ini, oleh sebab itu alasan kenapa bumi di tempati banyak mahluk hidup, salahsatunya adalah bahwa di bumi ini terdapat cukup banyak air sehingga kehidupan bisa berlasngung di bumi, beda halnya dengan planet lain yang konon katanya tak ada kehidupan ya karena persediaan air di planet lain kurang memadai, meskipun ada rumur bahwa ada tanda tanda kehidupan di planet lain namun belum ada yang membuktikan secara langsung kehidupan seperti apa yang ada dan mahluk seperti apa yang bisa bertahan hidup di planet lain.

Sedikit bercerita bahwa saat ini Saya tinggal di daerah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat yang saat ini sedang mengalami musim kemarau, dimana hampir sudah beberapa bulan lamanya daerah kami tak di guyur hujan, bahkan ada beberapa daerah yang mengalami kekeringan, jangankan untuk mencuci pakaian, mencuci kendaraan, untuk kehidupan merekapun sangat minim pasokan air, kekeringan tersebut melanda sebagian wilayah Kota Tasikmalaya  yang untuk kebutuhan air minum dan masak saja harus mengandalkan membeli air mineral galon atau mengantri mobil air bersih dari BPBD yang menyalurkan air ke daerah kami, untungnya rumah saya masih tersedia pasokan air dengan memiliki sumur lebih dalam sehingga pasokan air masih cukup untuk kebutuhan hidup sekeluarga.

Kemarau yang terjadi saaat ini menjadikan daerah kami terasa sangat panas jika siang hari dan terasa sangat dingin jika malam hari, bahkan jika tidur dimalam hari yang biasanya tanpa mengunakan selimut, kini harus mengunakan selimut dan menggunakan baju yang tebal karena dingin, jika sinang hari terasa sangat panas, apalagi jika berada di dalam rumah, panasnya bikin baju cepat bau karena terus berkeringat, hal ini menjadikan kipas angin harus bekeja terus menerus demi menyejukan badan. Meskipun mingggu minggu kemarin sempat turun hujan namun ya hujannya hanya beberapa kali dan itupun tak lama hanya sebatas membasahi jalan dan tanah yang berdebu saja.

Turun hujan pertama kali setelah kemarau membuat semua benda yang ada disekitar menjadi kotor tak karuan, motor satu satunya milik saya kotornya jadi gak jelas karena yang tadinya dipenuhi debu akibat kemarau kemudian tersiram hujan maka menjadi bercak ttrotol, hehe, ya wajarlah namanya juga debu kena air ya pasti begitu tho, belum lagi teras rumah yang tadinya penuh debu kemudian ditimpa hujan percikannya ya menjadikan teras menjadi sangat kotor gak jelas, namun demikian meskipun hujannya gak terlalu lebat namun kami sekeluarga berinisiatif untuk menampung air hujan yang jatuh melewati genting rumah, lumayan kan airnya bersih dan bis sangat bermanfaat di situasi kemarau seperti ini.

Ketika hujan turun kebetulan semua anggota keluarga sedang berada di rumah, kontan saja ketika mendengar suara huja langsung serentang mengambil barang barang yang sekiranya bisa digunakan untuk menampung air hujan di keluarkan, barang baru, barang lama seperti ember, jolang dan wadah lainnya dikeulaurkan untuk menampung air hujan dan Alhamdulillah semua wadah kososng terisi air yang kemudian wadah-wadah tersebut di jejerkan di teras rumah untuk pasokan air kebutuhan sehari hari, lumayan lah dapat air bersih gratisan tanpa harus mengantri di mobil penyalur air bersih, bahkan ta hanya wadah yang kami miliki semuanya diisi, genting wc pun yang letaknya tepat di atas bak mandi kami buka agar air hujan tepat mengucur ke bak mandi, hehe, kreatif abis, hal ini kami lakukan karena teringat Almarhum nenek yang dulu sering memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan sehari hari, ya ditiru lah.

Senang rasanya memiliki pasokan air hujan di musim kemarau, meskipun hujan hanya sebentar namun setidaknya kami dapat mengumpulkannya smempu dan mengisi setiap wadah yang dimiliki, bangga dong tentunya karena jarang jarang turun hujan, sekalinya turun hujan langsung deh di tampung. Wakttu masih hujan kami hanya beranggapan hanya keluarga kita yang menampung air hujan, namun ternyata ketika pergi ke warung tetangga untuk membeli sebuah kopi sachet, terlihat juga tuh tetangga pemilik warung juga memiliki paskan air di wadah yang berjejer, eit teryata oranglain juga melakukan hal yang sama ya, kirain cuma saya dan keluarga.

Persediaan air hujan yang hanya terjadi sebentar itu hampir cukup untuk kebutuhan 3 hari (sekeluarga), namun tiga hari juga tidak semua air digunakan untuk kebutuhan yang sepele, air tersebut hanya kami gunakan untuk kebutuhan masak, sebagian digunakan untuk air minum, dan mencuci pakaianyang warnanya putih, itu juga hanya membersihkannya menggunakan air yang kami tampung karena membilas awalnya mengunakan air sumur, kebutuhan lainnya seperti mandi, cuci piring ngepel dan sebagainya kami tetap menggunakan air sumur dan air hujan yang ditampung sangat kami hargai sebagai air bersih paskan di rumah, jadi gak di buang cuma cuma ya.

Cerita aku dan air ini sudah lama terlintas di kepala, yaa karena memang dulu nenek sering melakukan seperti yang kami lakukan, bisa dikatakan bahwa kami mengikuti jejak baik nenek, ceritanya aktu itu nenek memiliki sebuah rumah yang paskan airnya kurang maksimal, bukan karena kemarau ya, namun karena posisi rumah nenek berada di atas bukit, meskipun Desa nenek waktu itu berada di lokasi yang tak pernah kekeringan air di sekitarnya, namun karena letak rumahnya yang berada di atas bukit menjadikan air sulit naik ke sekitar rumah, dan jika menggali sumur maka harus sangat dalam, hal inilah yang menjadikan nenek slelu menghemat air dan selalu memanfaatkan setiap wadah untuk menampng air hujan.

Jika hujan turun pasti disekitar rumah nenek akan dikelilingi oleh berbagai tempat penampngan air, mulai baskom, ember dans ebaainya dimanfaatkan untuk menampng air hujan, jadi tak heran jika berkunjung ke rumahnya akan mendapatkan banyak sekali ember bekas cat besar yang berjejer di sekitar rumahnya, dan jika dibuka semuanya terisi air hujan, taak hanya itu saja, ia juga memiliki bak husus yang waktu itu hanya kolam galian di tanah yang dilapisi plastik, dan semuanya pasti penuh dengan air jika musim hujan, beliau memanfaatkan air hujan taak hanya untuk keperluan memasak, mencuci tapi juga menggunaknnya untuk menyiram tanaman disekitar rumahnya.

Makanya nenek tak pernah kekurangan air meskipun tidak memiliki tempat saluran ai sendiri di rumahnya, bak yang ukurannya cukup besar beliau manfaatkan untuk kebutuhan jika pasokan air di ember sudah habis, sedangkan kebutuhan sehari hari jika ember ember miliknya masih terisi maka jarang menggunakan air dalam bak, mungkin bisa kita tiru sekarang ya dengan cara membuat bak husus penampungan air hujan yang di desain keersihannya, ketika waktunya kemarau kan bisa tuh dimanfaatkan sebagai sumber air.

Siapa sangka tempat yang tanpa pasokan air tersebut bisa membuat pekarangan rumah tumbuh hijau dengan berbagai macam sayuran dalam pot, hal itu bisa terlihat jika musim hujan tiba dengan memanfaatkan air hujan untuksegalanya menjadikan sekitar rumah di kelilingi berbagai macam aneka sayuran, tanaman obat yang semuanya tumbuh subur berkat rajin nya nenek, saya masih ingaat jika waktu kecil menumpahkan seember air maka saya di nasehati, di omelin yang intinya jangaan membuang air secara cuma cuma, ya mungkin karena sangat susah payah menampungnya sedangkan anak anak hanya menggunakannya untuk hal yang dianggap tak diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun