Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program unggulan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pada kampus mengajar angkatan 4 yang dilaksanakan pada tahun 2022 ini, pemerintah mengusung tema "Belajar Mengajar Berpijar di Ruang-Ruang Kelas Merdeka" dengan harapan mahasiswa bersama dengan dosen dapat meningkatkan minat peserta didik dalam literasi dan numerasi.Â
Melalui program ini pemerintah juga mengajak para mahasiswa, dosen, universitas, serta sekolah agar bersama-sama berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia terutama dalam wilayah 4T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal, dan wilayah Transmigrasi), salah satu sekolah yang dipilih yaitu SMP Ma'arif 2 Karangbinangun, Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan, Provinsi Jawa Timur.Â
SMP Ma'arif 2 Karangbinangun merupakan sekolah swasta yang memiliki 4 ruang kelas dengan total 1 ruang kelas untuk kelas 7, 1 ruang kelas untuk kelas 8, dan 2 ruang kelas untuk kelas 9.Â
Di sekolah ini juga terdapat ruangan yang sedikit besar dan digunakan sebagai ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU, dan juga ruang BK. Selain itu, terdapat juga 1 ruang rapat untuk guru, 1 perpustakaan, 1 lab. komputer, 1 lapangan, dan juga 1 mushola. Sekolah ini memiliki total sekitar 70 murid dan 15 guru.Â
Kampus mengajar angkatan 4, di SMP Ma'arif 2 Karangbinangun, melibatkan 6 mahasiswa dari 5 universitas yang berbeda, diantaranya: Dhanti Syafitri dari Universitas Negeri Malang, Mohammad Dani Ardiyansah dari Universitas Negeri Malang, Desty Fadhilah Rahmawati dari Universitas Muhammadiyah Malang, Citra Ade Suryani dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Nur Ikhsan Wibisono dari Universitas Muhammadiyah Lamongan, serta Prayoga Aditya Setiawan dari Universitas Trunojoyo Madura.Â
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa bersama dengan pihak sekolah dan dosen pembimbing lapangan bekerjasama untuk dapat meningkatkan minat peserta didik dalam bidang literasi dan numerasi serta profil pelajar pancasila. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat membantu pihak sekolah dalam bidang administrasi serta adaptasi teknologi.Â
Pada minggu pertama pelaksanaan kampus mengajar diawali dengan melaksanakan observasi sekolah, mulai dari lingkungan sekolah hingga metode pengajaran yang diterapkan di dalam kelas. Kemudian, mahasiswa membuat program kerja yang dapat meningkatkan literasi dan numerasi para peserta didik dari hasil observasi yang telah dilakukan.Â
Pada minggu kedua dan seterusnya mahasiswa mulai melaksanakan program kerja yang telah mereka buat. Beberapa program yang dijalankan oleh mahasiswa di SMP Ma'arif 2 Karangbinangun diantaranya terdapat program literasi dan numerasi yang mencakup program Taman Baca, English Fun Club, dan Estafet Matematika.Â
Mahasiswa juga menerapkan metode pengajaran dengan  Project Based Learning (PBL) dengan tujuan agar para peserta didik tidak bosan selama proses pengajaran, serta dengan menggunakan metode ini para peserta didik diharapkan dapat meningkatkan skill komunikasi mereka. Beberapa contoh pelaksanaan PBL yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa antara lain:
Bermain Jenga: Di permainan ini peserta didik akan membuat soal sesuai dengan materi bahasa inggris mereka, kemudian setiap kelompok mengirimkan satu perwakilan untuk bermain jenga dengan membawa soal yang telah mereka siapkan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!