Mohon tunggu...
Destya Faharani
Destya Faharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - BLOG PRIBADI

Pendiidan - Ekonomi - Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI: Metode Pembelajaran Menarik Meningkatkan Semangat Belajar Anak

20 Februari 2021   15:08 Diperbarui: 20 Februari 2021   15:08 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Bulan Maret 2020 lalu, pandemi virus corona belum berkunjung reda. Sudah hampir setahun virus corona ini menerpa seluruh penjuru dunia tak terkecuali di Indonesia. Angka positif virus corona juga kian hari kian bertambah. Tercatat pada tanggal 19 Februari 2021, angka positif nya mencapai 1.263.299 jiwa, sebesar 1.069.005 jiwa sembuh dan sebesar 34.152 jiwa meninggal dunia (Kemenkes, 2021). Pemerintah Pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membuat empat strategi yang akan secara konsisten dilakukan untuk menguatkan kebijakan physical distancing sebagai strategi dasar demi mengatasi pandemi Virus Corona COVID-19.  Adapun empat strategi itu diantaranya adalah:

1. Gerakan masker untuk semua yang mengampanyekan kewajiban memakai masker saat berada di ruang publik atau di luar rumah. 

2. Penelusuran kontak (tracing) dari kasus positif yang dirawat dengan menggunakan rapid test atau tes cepat. Di antaranya adalah pada orang terdekat, tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID-19, serta pada masyarakat di daerah yang ditemukan kasus banyak. 

3. Edukasi dan penyiapan isolasi secara mandiri pada sebagian hasil tracing yang menunjukan hasil tes positif dari rapid tes atau negatif dengan gejala untuk melakukan isolasi mandiri. 

4. Isolasi Rumah Sakit yang dilakukan kala isolasi mandiri tidak mungkin dilakukan, seperti karena ada tanda klinis yang butuh layanan definitif di Rumah Sakit 

Dengan adanya Covid-19 yang merebak di Indonesia tidak sedikit masyarakat yang terkena dampaknya. Mulai dari penghentian perekonomian masyarakat, penghentian sektor pendidikan, sektor pariwisata hingga adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diberbagai perusahaan. Sejak awal adanya virus ini, pemerintah menerapkan strategi  social distancing guna mengurangi penyebaran covid-19, salah satu caranya dengan menutup sekolah dan diterapkannya sistem belajar di rumah secara daring atau dalam jaringan. Hal ini menimbulkan masalah baru tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk guru dan orangtua. 

Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan sebuah program Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 (KKN Tematik PDD Covid-19). KKN yang diadakan saat ini berbeda dengan KKN yang dilakukan sebelumnya, KKN kali ini dilakukan secara online/ daring dengan tema Pencegahan dan Penanggulangan Covid. Terdapat dua program dalam kegiatan KKN ini, diantaranya program wajib dan program pilihan. Program wajib di utamakan untuk sektot pendidikan sedangkan program pilihan ditujukan untuk masyarakat sekitar dan untuk bidak ekonomi.

Pada kesempatan kali ini, penulis melaksanakan KKN di SD Istiqamah Bandung. Adapun siswa sasarannya yaitu siswa kelas 2 SD. Selama melaksanakan KKN di SD ini , penulis menemukan berbagai kondisi dan kendala yang dialami oleh guru, siswa serta orang tua. Salahsatu kendala yang dialami guru adalah kesulitan dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang sesuai untuk siswa ketika mereka melakukan kegiatan belajar daring di rumah. Penulis membantu guru untuk membuat media pembelajaran dan evaluasi yang lebih menarik perhatian siswa agar dapat menimbulkan semangat belajar walaupun belajarnnya hanya dilakukan dirumah. Penulis berusaha menggunakan aplikasi powtoon, aplikasi renderforest, dan berbagai aplikasi lain dalam menunjang pembuatan media belajar yang menarik, lebih berwarna dan lebih hidup agar siswa tidak merasa bosan saat belajar. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru untuk terus berfikir kreatif bagaimana caranya bisa terus menciptakan media pembelajaran yang bisa menarik perhatian siswa. Pasalnya media yang menarik akan berpengaruh terhadap semangat belajar anak dan tentunya berpengaruh terhadap hasil belajarnya pula, apalagi sasaran siswanya masih sekolah dasar yang mana siswa masih sangat dini untuk belajar secara mandiri.

Sumber:

-https://covid19.go.id/p/berita/empat-strategi-pemerintah-atasi-covid-19

- https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-info-terkini.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun