Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Nasionalisme dibagi menjadi dua, yaitu nasionalisme dalam arti sempit, juga disebut dengan nasionalisme yang negatif karena mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya memandang rendah terhadap bangsa lain. Dan nasionalisme arti luas atau yang berarti positif. Nasionalisme dalam pengertian inilah yang harus dibina oleh bangsa Indonesia karena mengandung makna perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain.
Sudah rahasia umum bahwa saat ini globalisasi menjadi sangat berpengaruh disekitar kehidupan kita saat ini. Globalisasi ini tidak hanya masuk ke Indonesia melalui datu jalur, tetapi melalu banyak jalur. Dalam hal kecil saja dapat terlihat dengan jelas bahwa industri hiburan sudah dikuasai oleh pihak asing. Hal ini terbukti dengan adanya demam K-Pop dimana-mana pada remaja Indonesia. Apakah dengan globalisasi semacam itu akan membuat Indonesia menjadi semakin lebih maju? Jawabannya tentulah tidak. Indonesia saat ini sudah haus akan jiwa sosok seorang teladan nasional yang memiliki jiwa nasionalisme. Mungkin jika kita hidup di jaman sebelum kemerdekaan, akan sangat mudah bagi kita semua untuk memupuk jiwa nasionalisme. Tapi bagaimana cara untuk memupuk jiwa nasionalisme dijaman serba modern ini?
Nasionalisme yang akan kita coba untuk pupuk saat ini adalah nasionalisme dalam arti luas atau yang berarti positif. Kita akan mulai jiwa nasionalisme kita dengan selalu menggunakan produk buatan Indonesia. Produk Indonesia disini dapat berupa berbagai macam produk, seperti produk sangan, papan, dan pangan. Bahkan dalam produk hiburan seperti film, lagu, dan permainan Indonesia pun dapat termasuk sebagai bagian dari produk Indonesia yang dimaksudkan tersebut. Kita juga dapat memupuk nasionalisme kita dengan selalu bangga berbahasa Indonesia, bahkan jika kita bisa kita dapat mengajarkan bahasa Indonesia ini kepada para orang asing.
Banyak sekali cara yang dapat digunakan untuk memupuk jiwa nasionalisme. Semua itu sekarang tergantung kepada diri kita masing-masing saja. Sudah berapa banyak kah kontribusi yang kita berikan kepada negeri Ibu Pratiwi yang kita cintai ini? Mungkin banyak orang yang membenci para elite yang tidak bertanggungjawab dan membuat nama Indonesia semakin buruk. Kita boleh saja membenci para elite tidak bertanggungjawab itu, tapi jangan sampai kita membenci Negeri Indonesia ini karena Indonesia tidak salah apa-apa. Yang salah adalah orang-orangnya bukan Indonesianya. Maka dari itu, mari kita cintai Indonesia, jika bukan kita, siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H