Tepat pada tanggal 5 April 2014 ini adalah hari terakhir kampanye Pemilu 2014. Jika kita melihat kebelakang, sudah beberapa hari ini kita dihadapkan dengankeriuhan di jalanan karena simpatisan partai politik yang mengikuti kampanye. Sudah beberapa hari ini jalanan ramai dengan warna-warna partai politik peserta pemilihan umum 2014. Bagaikan supporter tim sepak bola, para pendukung partai politik tersebut berarak-arakan dengan liar di jalan raya. Mereka beriringan dengan identitas partai politik tetapi jarang sekali kita temui ada yang memakai helm dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Knalpot sepeda motor pun didesign dengan suara yang sangat nyaring agar terdengar oleh semua orang yang mereka lewati. Tetapi, apakah hal tersebut akan mengundang simpati dari masyarakat?
`Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Banyak masyarakat yang merasa sangat terganggu karena kebisingan yang dibuat oleh para peserta kampanye tersebut. Hal tersebut akan membuat masyarakat bukannya simpati tetapi malah akan membuat masyarakat lebih sinis terhadap partai politik tersebut. Entah apa yang menjadi latar belakang para peserta kampanye tersebut melakukan kampanye dengan arak-arakan yang brutalnya melebihi supporter tim sepak bola atau bahkan malah seperti gank motor, padahal masih banyak cara yang dapat mereka lakukan. Mereka boleh saja melakukan arak-arakan tetapi tetap saja harus patuh terhadap rambu-rambu lalu lintas dan tidak membuat kegaduhan yang teramat sangat. Mungkin saja dengan cara yang lebih halus, masyarakat akan lebih simpati dan akan lebih memilih partai politik tersebut. Karena selama ini kampanye hanya memantik sinisme publik dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya para partai politik belajar dari kampanye tahun ini agar tidak lagi melakukan kampanye yang malah membuat masyarakat sinis. Jika hanya memantik sinisme masyarakat, lalu siapa yang akan memilih partai politik tersebut?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI