[caption id="attachment_362746" align="alignnone" width="673" caption="bola.liputan6.com"][/caption]
Salam Olahraga,,
Kongres PSSI di Surabaya kemarin, sejatinya adalah kongres yang PALSU dan penuh drama settingan. Kongres yang harusnya dihadiri 107 voters itu hanya dihadiri 106 orang karena perwakilan PSS Sleman absen soalnya tahu apa yg bakal terjadi. Sejak malam sebelumnya, situasi di hotel mencekam, Para ormas Pemuda Pancasila dikerahkan penuh untuk pengamanan karena La Nyalla KPSI ketakutan. La Nyalla takut tak terpilih, Padahal doi sudah siapkan duit miliaran rupiah untuk 'uang saku' voters yang akan memilih. Jam 7 malam terjadi pertemuan antara La Nyalla, Joko Driyono, dan Baso Juherman. Baso ini preman PP, sering siksa aktivis & aniaya rakyat tak berdosa. Pertemuan itu menyudutkan Joko Driyono. Baso ancam Joko Driyono dan menyatakan siap lindungi La Nyalla bila situasi chaos. Andi Baso Juherman ini preman yang ditakuti di Jawa Timur. Tak sungkan bunuh orang. Dan parahnya adalah panpel 'Persebaya' ISL. Joko Driyono yg sudah sejak awal mengikuti apa kata La Nyalla mengiyakan settingan tsb. Selain itu, mereka juga membahas prosedur keamanan darurat. Bahkan, La Nyalla sudah menyiapkan preman dari ormas PP jika kongres berakhir ricuh. Juga dirapatkan malam itu bersama Baso Juherman.
Tetapi, pada waktu itu Syarif bastaman (calon ketum PSSI) telah 'curi start' dengan bagi-bagi duit jutaan rupiah ke tiap voter yg hadir. Tujuannya, agar voters memilih Syarif Bastaman. Padahal, di belakang Syarif ini ada Nurdin Halid & orang2 eks rezim NH juga. La Nyalla yang mengetahui bahwa voters sudah menerima duit dari Syarif Bastaman marah besar, kemudian adakan pertemuan dengan anggota PP. Dalam pertemuan yg juga dihadiri Baso Juherman, Haris Purwoko, Gangsar Yudi (preman2 PP Jatim), La Nyalla berpesan keras agar voters yang telah menerima duit Syarif Bastaman dikembalikan, Plus mengancam keselamatan voters tersebut. Perintah diterima, preman PP mulai mendatangi kamar voters. Mereka mengancam, mulai timnya tak diikutkan liga, hingga keselamatan. Bahkan, satu-satu kamar voters didatangi preman bayaran La Nyalla. Semua kena ancaman yang sama. Situasi justru mencekam malam itu. Tak hanya itu, voters jg disumpal La Nyalla dengan duit berjumlah US$ 5000 agar memilih La Nyalla & meninggalkan kandidat ketum yg lain.
Situasi terus mencekam sepanjang malam, hingga La Nyalla mendapatkan 92 suara dari 106 voters. Lebih dari cukup utk duduki PSSI 1. Jadi, sejak malam nama La Nyalla yg bocor beserta jumlah voters yg memilih (92 org) itu sangat benar!!!. Kemudian, La Nyalla dkk mulai menyusun skema 'paket' PSSI. Mulai dari waketum hingga Exco, yg juga bocor ke publik. Paket sesungguhnya ada 3 macam, yg pertama Gusti Randa sebagai waketum, Paket Djohar sebagai waketum, dan paket sebagai Hinca waketum. Hingga pagi, sebenarnya Kongres telah disetting untuk menangkan calon tertentu : La Nyalla sbg ketua dan Erwin-Hinca sebagai wakil. Dan semua yang ada dalam ruangan hotel JW Marriot hanya kepura-2an. Sampai saat Djohar & Jokdri mundur, disusul Achsanul Qosasi, Djohar dan Joko Driyono mundur terlebih dahulu karena memang sejak awal tak berniat untuk jadi ketum PSSI, apalagi Djohar sudah dapat Pajero.
Kongres tanggal 18 April hanya seremonial belaka. La Nyalla sudah 99,99% jadi Ketua PSSI. Itu alasan Achsanul Qosasi juga mundur. Dan beruntunglah Menpora Imam_Nahrawi sudah mengetok palu dibekukannya PSSI, sebelum La Nyalla jadi Ketua PSSI. Jabatan La Nyalla di PSSI sekarang (sebagai Ketua) tak punya payung hukum jelas karena sudah ada SK Menpora sebelum La Nyalla terpilih. Dan walaupun terpilih pun, dengan cara seperti ini, mungkinkah sepakbola kita akan maju??? Tidak sama sekali. Justru kemudian di dalam kepengurusan La Nyalla malah muncul nama2 pengurus eks rezim gagal 30 tahun Nugraha Besoes-Nurdin Halid. Apa prestasi yang sudah gerbong Nurdin dan La Nyalla dkk berikan ke Indonesia??? Nol. Bahkan bisa saja sepakbola kita tumbuh menjadi ladang Mafia yang akan menghabisi siapapun yg berbeda pendapat. Maka dari itu, bersatulah suporter Indonesia bersih!!!. Sampai kapan sepakbola kita penuh mafia dan Bandar judi plus preman seperti ini???.
Bahkan juga nanti akan terjadi penggiringan opini media bayaran dan media milik Bakrie yg tak rela lahannya diambil alih.Selain itu, juga ada ancaman-ancaman terhadap yang aktif mengkritisi PSSI. Bahkan Menpora saja diancam. ini tentang yang terjadi di Kongres PSSI sesungguhnya. Semoga mencerahkan & bermanfaat.
Suarakan #LAWAN!!!. Bersatulah rakyat Indonesia, bersatulah suporter Indonesia bersih!!! Buat penjahat yg ingin sepakbola Indonesia jalan di tempat tak tenang dimanapun berada.
Mengutip kembali perkataan Almarhum Acub Zaenal: Selama masih ada babi-babi suap, selamanya sepakbola Indonesia akan begini-begini saja!!!.Bahkan di tahun 1988 (koreksi jika salah), skandal suap terbesar di Galatama terbongkar. Aktornya adalah beberapa pelatih kawakan saat ini.
Bonek, Viking, Panser Biru, Slemania, Persikmania, Smecks, Persipura mania sudah mendukung langkah Menpora imam_nahrawi benahi PSSI. Kapan suporter lain mendukung???. Jangan hanya berlindung di balik ketiak PSSI, lihat nama-nama mereka!!! Orang jaman Nurdin semua!!!. Sudah lupakah kita dengan Gusti Randa, Hinca Panjaitan, yang begitu mati2an mendukung Nurdin Halid? Dan mereka kembali. Di balik mereka ada nama Togar Manahan Nero, Max Boboy, Harbiansyah, Tigor Shalom, dan nama-nama pengurus era NURDIN HALID !!!.
Semangattt pak @imam_nahrawi@KEMENPORA_RI, Lanjutkan reformasi ditubuh PSSI. Pencinta sepakbola Indonesia bersih Berada dibelakang anda.
#BekukanPSSI
#BersatulahSuporterIndonesiaBersih
#ForzaIndonesia
#FootballIndonesia
Salam Kebenaran..Salam Kejujuran..Salam Kedamaian
