Mohon tunggu...
Destri Kurniasari
Destri Kurniasari Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Life is full of hope

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

3R (Reduce, Reuse, Recycle) Dalam Sampah Plastik

15 Agustus 2021   13:30 Diperbarui: 15 Agustus 2021   13:30 2763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Permasalahan sampah plastik perlu perhatian khusus bagi kita semua, kian meningkatnya penggunaan sampah plastik membuat pencemaran tanah, laut, hingga udara memprihatinkan. 

Kasus penumpukan sampah berawal dari sampah kecil dan kurang bijaknya penggunaan sampah plastik khususnya yang mana tidak melalui daur ulang melainkan sekali pakai buang yang kian hari mencapai angka berton-ton yang menimbulkan masalah besar bagaimana cara menanggulangi dan menyeselesaikan nya? 

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa pada tahun 2020 total produksi sampah nasional mencapai 67,8 ton. Artinya sekitar 185.753 ton sampah dihasilkan setiap harinya oleh 270 juta penduduk Indonesia.

Tentu ada berbagai cara untuk mengatasi semua hal tersebut namun kurangnya pengetahuan dan edukasi masyarakat menjadi penghambat dalam penangannya dalam artikel ini akan membahas bagaimana pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), berikut adalah ulasan penjelasannya.

Tahukah kalian mengenai pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle)? Jika belum mari lihat ulasan berikut ini. Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) adalah langkah mengolah sampah dengan baik dan benar. Yang paling utama dan pertama adalah Reduce yaitu mengurangi penggunaan produk yang menimbulkan sampah, 

Contohnya adalah dengan membawa peralatan makan dan minum dari rumah saat berpergian. Kedua Reuse atau penggunaan kembali, Seperti contoh mengisi ulang botol bekas sabun dengan membeli kemasan isi ulang atau refill, kreasi pot tanaman dari kaleng bekas biskuit dan botol minum. Terakhir Recycle mendaur ulang sampah tersebut supaya dapat digunakan kembali sebagai benda lain yang mempunyai manfaat. 

Hal yang ketiga ini memang sedikit sulit dilakukan karena membutuhkan keterampilan dan usaha khusus untuk membuatnya, seperti ecobrick. Pengelolaan sampah plastik merupakan hal yang paling utama dalam hal menjaga bumi dari sampah karena sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa terurai secara alami di alam, membutuhkan puluhan hingga ratusan tahun lamanya.

Indonesia darurat sampah hal  ini terjadi karena kecilnya jumlah sampah daur ulang dan tingginya jumlah sampah yang menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang menimbulkan banyak masalah lingkungan, sosial, maupun kesehatan. 

Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat dan kurangnya edukasi pengelolaan sampah  mengenai konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).Pemerintah telah mencanangkan program pada tahun 2025 Indonesia Bersih Sampah sesuai dengan Edaran Peraturan Presiden Indonesia No. 97/2017) yang mengharuskan pemerintah kabupaten dan kota membuat perencanaan dengan model mengurangi sampah dan memproses atau mengelola sampah agar tidak menumpuk di TPA.

Bagaimana contoh-contoh untuk bisa menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)? Simak berikut ini :

Reduce

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun