Mohon tunggu...
Destiyana Dirgantari
Destiyana Dirgantari Mohon Tunggu... Dokter - be your self

be your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Protokol Kesehatan pada Era New Normal

2 November 2021   20:33 Diperbarui: 2 November 2021   21:15 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Munculnya Covid-19 melumpuhkan kegiatan seluruh kalangan warga yang dilakukan diluar . Meski sudah lebih dari satu tahun, pandemi Covid-19 masih terus menyerang penduduk dunia. Indonesia sedang mengalami penyebaran kasus Covid-19 yang meningkat secara pesat akhir-akhir ini membuat seluruh masyarakat merasa prihatin, pasalnya upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi dan proses pemulihan ekonomi kembali dapat terganggu.Masa pandemic sulit dikendalikan secara cepat akibatnya membutuhkan penatalaksanaan yang begitu cermat. Menurut pemerintah serta masyarakat.

Salah satu pencegahan memutuskan rantai penularan Covid-19 yang dihimbau pemerintah merupakan dalam bentuk tetap tinggal di rumah dengan tetap menjaga diri supaya imun tubuh stabil. Pada September 2021, beberapa daerah sudah mengaktifkan kembali aktivitas pembelajaran tatap muka. Pada aktivitas pembelajaran ditengah masa pandemic yang melibatkan Civitas Akademika tentunya perlu menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Terkait akan hal tersebut, beberapa civitas akademik menyelenggarakan aktivitas belajar mengajar agar tetapkan menjaga 5M: Menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun atau cairan antiseptik, menggurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. 

Protokol Kesehatan selain 5M juga terdapat 3T yaitu: testing, tracing dan treatment. Hal tersebut merupakan upaya untuk menekan peningkatan dan penyebaran virus Covid-19. Pelaksanaan 3T ini hendaknya dilakukan oleh otoritas terkait untuk melakukan pengujian, pelacakan, kemudian tindakan pengobatan. Selain itu, skema baru pada aktivitas belajar mengajar yaitu menerapkan jadwal siswa bergantian dengan kondisi tetap aman dengan cara mengecek suhu badan saat Masuk kelas dan mencuci tangan serta dibentuk tim Relawan Covid-19.

Dibentuknya Relawan Covid-19 ini dibentuk menggunakan maksud membantu pencegahan penularan virus corona dilingkungan sekolah. Lokasi tim Relawan Covid-19 ini tersebar di berbagai lingkungan contohnya di garbang pintu Masuk sekolah. Sehingga pada pengaplikasian tim ini dapat membantu pencegahan penyebaran virus corona pada lingkungan sekolah, agar dapat terealisasi dengan baik. Dalam penerapannya saat pelaksanaan pisak sekolah dapat bekerjasama dengen PMI setempat atau Faskes serta Tim PSC.

Sehingga akan merasa lebih kondusif menekan angka penyebaran Covid-19. Masyarakat setempat juga akan saling mengingatkan untuk menerapkan pola hidup sehat & protokol kesehatan supaya terhindar dari Covid-19. Era new normal akan berjalan baik jika dibentuknya kerja Tim yang bake. Setiap segala bentuk kegiatan yang memasuki daerah persekolahan dapat mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun