Mohon tunggu...
AmariaRisyaR
AmariaRisyaR Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bima Kejar Kadis PUPR Tuntaskan R3

15 Februari 2019   08:43 Diperbarui: 15 Februari 2019   09:18 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

METROPOLITAN -- Dianggap tidak bisa melobi pemilik lahan yang terkena Jalan Regional Ring Road (R3) di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyemprot Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor, Chusnul. "Kadis PUPR setiap hari saya kejar terkait hasil tindak lanjut musyawarah dengan pemilik lahan," kata Bima.

Bima juga sudah memerintahkan PUPR fokus negosiasi dengan pemilik lahan. Sebab, saat ini tinggal menunggu angka appraisal. Jika sudah ada kesepakatan harga ganti rugi, tinggal dibayarkan Pemkot Bogor. "Setiap hari saya minta laporan DPUPR agar Jalan R3 bisa secepatnya dilalui pengendara," ungkapnya.

Ketika ditanya solusi apa yang ditawarkan Pemkot Bogor, Bima mengaku sementara belum ada opsi lain nya dalam mengurai kemacetan di Jalan Bantarkemang dan lain "Opsi satu-satunya adalah mempercepat penyelesaian ganti rugi lahan R3," katanya.

Suami Yane Ardian itu menambahkan, Pemkot Bogor juga sudah menggelar komunikasi dengan pemilik lahan terkait hasil appraisal yang dilakukan Pemkot Bogor. Tim appraisal mencatat Pemkot Bogor harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp14,9 miliar sebagai biaya ganti rugi tanah milik Siti Khadijah seluas 1.987 meter persegi. Namun dari kuasa hukum ahli waris meminta waktu untuk mempelajari hasil appraisal. "Kuncinya sepakat dan menerima. Kita juga akan mempercepat penyelesaian pembayaran itu," ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor, Theofilloi Francinio, menuturkan, dampak penutupan Jalan R3 banyak kendaraan yang memilih jalur alternatif akhirnya terjadi penumpukan kendaraan di persimpangan SKI dan BSI. Untuk mengurai kemacetan, dishub juga sudah menempatkan tiga petugas.

"Yang bikin macet itu pengendaranya sulit diatur dan kerap menerobos. Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan. Kami mengimbau para pengendara yang melalui jalur alternatif harus bersabar dan tertib berlalu lintas," tukasnya. (ads/c/yok/py)

Sumber 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun