Teknologi informasi telah membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, termaksud dalam bidang pariwisata.Â
Contohnya, dengan adanya teknologi informasi telah membuka jalan bagi perkembangan pariwisata bawah laut di Wakatobi yang lebih dikenal oleh masyarakat bukan hanya dalam negeri tapi juga luar negeri.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pariwisata bawah laut di Wakatobi di tahun 2011 sebanyak 2.274 wisatawan menjadi 6.626 di tahun 2015.Â
Kemudian wisatawan domestik dan mancanegara di kabupaten Wakatobi tahun 2019 sebanyak 28.857 orang. Namun pada 2020 jumlahnya menurun menjadi 3.511 wisatawan. Hal ini disebabkan karena pandemi Covid-19.
Kawasan pulau Wakatobi juga merupakan salah satu spot terbaik surganya para diving, karena kekayaan bawah lautnya yang sudah terkenal hingga ke mancanegara, dimana kaya akan spesies koralnya yang lebih dari 112 karang dari 13 famili serta 93 jenis ikan hias berada di kawasan ini
Ada 34 lokasi menyelam di Wakatobi diantaranya; The House Reef, Barracuda, Tanjung Lintea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H