Mohon tunggu...
Desti Ratna Sari
Desti Ratna Sari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru TK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Seks bagi Anak Usia Dini

11 November 2022   16:41 Diperbarui: 11 November 2022   16:43 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini

 

Oleh : Desti Ratna Sari, S.Pd

Pendidikan seksual atau juga yang dapat kita sebut sebagai edukasi seks adalah kegiatan untuk mengajarkan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyadarkan pentingnya kesehatanreproduksi sehingga tindakan pelecehan seksual maupun penyakit menlar dapat dicegah.

Apa pentingnya pendidikan seks bagi anak usia dini?  Pendidikan seksual kepada anak juga dapat mencegah anak terkejut saat masuk usia remaja atau pubertas, dalam hal ini bisa mendorong anak menjaga organ reproduksinya, mencegah kehamilan usia dini serta mencegah terjadinya pelecehan seksual.

Belakang ini terdapat banyak kasus mengenai pelecehan seksual ataupun kekerasan seksual yang dialamai anak usia dini, mirisnya banyak orang tua maupun keluarga yang tidak menyadari betapa menyeramkannya hal itu bagi anak, masyarakat juga menganggap tabu untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib. Adanya rasa malu, rasa enggan mengurus kerumitan pelaporan, bahkan ada yang menganggap itu sebagai hal sepele yang tidak perlu untuk diungkapkan di publik.

Padahal orang tua diharapkan menjadi sosok yang utama dan pertama dalam membela dan melindungi anak dari kejahatan para pelaku pelecehan seksual.

Apa akibatnya jika seorang anak mendapatkan kekerasan seksual sejak dini? 

Banyak dampak berbahaya yang ditimbulkan dari pelecehan seksual pada anak, yaitu dapat berpengaruh pada psikologis, fisik, dan sosialnya. Inilah beberapa diantaranya: anak menjadi pribadi yang tertutup dan tidak percaya diri, timbul perasaan bersalah, stres, bahkan depresi.

Berikut hal-hal yang dapat kita kenalkan kepada anak mengenai pendidikan seks sebagai perlindungan:

  • Kenalkan identitas anak mengenai perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Jelas berbeda ciri-ciri tubuh antara laki dan perempuan, cara berpakaian anak laki-laki dan perempuan juga sangat perlu dibedakan, hal tersebut penting untuk mengenalkan jati diri anak.
  • Kenalkan anatomi tubuh, hal ini dapat dilakukan saat menemani anak BAK maupun BAB, anak dibiasakan untuk menjaga kebersihan alat kelaminnya secara mandiri sekaligus membiasakan anak untuk tidak sembarangan orang lain untuk menyentuh alat kelamin.
  • Orang tua secara bertahap dapat menyampaikan cara berkembang makhluk hidup dan hal-hal mengenai dampak yang akan diterima anak jika melakukan sesuatu yang menyimpang. Namun alam penyampaiannya orang tua perlu menyesuaikan usia dan kematangan anak. Termasuk menyampaikan alasan kenapa harus tidur secara tepisah dari orang tua, tidak menggunakan toilet secara bersamaan, tidak boleh masuk kamar orang tanpa izin, dsb
  • Kenalkan kepada anak apa yang harus dilakukan jika ada seseorang yang bertindak tidak wajar seperti memegang bagian-bagian tubuh yang terlarang (pantat, bibir, perut, dada, mencium, meremas, dll), maka anak dapat berteriak, melaporkan kepada orang dewasa yang lain, berlari, dll
  • Tanamkan pada diri anak bahwa tidak perlu taku untuk melapor kepada orang tua jika semisal ia merasa tidak nyaman atau terganggu terhadap orang lain
  • Tanamkan sejak dini nilai-nilai agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat agar kelak anak dapat melindungi diri sendiri maupun orang lain disekitar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun