Mohon tunggu...
Destirana Tasya W
Destirana Tasya W Mohon Tunggu... Lainnya - 201910501036

Mahasiswi Prodi PWK Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Ketidakstabilan Harga Pupuk Terhadap Hasil Pertanian di Kabupaten Pasuruan

29 Agustus 2021   09:16 Diperbarui: 29 Agustus 2021   20:49 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sektor pertanian maupun perkebunan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi suatu kota. Setiap penduduk di suatu kota pasti membutuhkan makanan sebagai kebutuhan pokok dalam hidupnya, dan hasil pertanian ada sebagai salah satu sumber bahan makanan tersebut. Apalagi orang Indonesia yang sebagian besar menjadikan nasi sebagai makanan pokok sehari - hari, sehingga kebutuhan beras tentunya juga besar. 

Hal yang demikian juga terjadi di Pasuruan. Kebutuhan akan hasil produksi lahan pertanian di Pasuruan juga tinggi karena sebagian besar pendudukan menjadikan nasi sebagai makanan pokok.  Sayangnya, masalah akan pertanian masih sering dijumpai di Kabupaten Pasuruan ini. Luas lahan pertanian yang ada di Kabupaten Pasuruan pada dasarnya cukup luas dan dapat mencukupi kebutuhan bahan makanan di Kabupeten tersebut, sayangnya hasil dari pertanian yang ada tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Salah satu masalah pertanian yang sering terjadi yaitu ketersediaan pupuk dan harga pupuk yang dirasa terlalu mahal. Mahalnya harga pupuk di Pasuruan disebabkan oleh berkurangnya jumlah pupuk yang bersubsidi. Selain itu, hal lain yang menyebabkan ketidakstabilan harga pupuk di Pasuruan karena masih banyaknya kios pupuk pertanian yang melayani pembelian di luar RDKK (Rencana Definitif  Kebutuhan Kelompok) sehingga penjual sering kali menjual pupuk dengan harga seenaknya sendiri. 

Hal yang demikian banyak dikeluhkan oleh beberapa petani, karena dengan ketidakstabilan harga pupuk menyebabkan pemberian pupuk terhadap tanaman padi kurang optimal. Pemberian pupuk yang kurang optimal juga memberikan dampak negatif lainnya yaitu banyak tanaman yang diserang oleh hama sehingga hasil panen juga tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.  Masalah di atas tentu harus segera diselesaikan, pemerintah seharusnya segera memberikan langkah tegas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, seperti memberikan penertiban dan peraturan yang lebih tegas lagi mengenai harga satuan pokok dari harga pupuk yang ada, melakukan survei harga dan memberikan hukuman bagi penjual kios yang menjual dengan harga yang tidak sesuai dengan aturan, dan lain sebagainya. 

Dengan demikian, maka masalah yang ada dapat segera teratasi sehingga hasil panen para petani juga membaik dan lebih optimal lagi dan setidaknya juga dapat mencukupi kebutuhan yang ada di Kabupaten Pasuruan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun