Mohon tunggu...
Desti Ramadhani
Desti Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menari

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Lev vygotsky dan piaget tentang perkembangan sosial

23 Januari 2025   12:28 Diperbarui: 23 Januari 2025   11:29 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Teori Lev Vygotsky dan Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif
Lev Vygotsky dan Jean Piaget adalah dua tokoh utama dalam psikologi perkembangan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang perkembangan sosial dan kognitif anak (Aardiati, 2021). Meskipun keduanya memiliki fokus yang berbeda, teori saling melengkapi dalam menjelaskan bagaimana anak-anak belajar dan berkembang. Jean Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang menyoroti bagaimana anak- anak membangun pemahaman tentang dunia melalui proses asimilasi dan akomodasi. Menurut Piaget, perkembangan kognitif terjadi melalui empat tahap utama: tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (11 tahun ke atas). Pada tahap sensorimotor, anak-anak belajar melalui eksplorasi sensorik dan gerakan fisik (Mifroh, 2020). Mereka mulai memahami konsep keberadaan objek meskipun tidak terlihat. Selama tahap praoperasional, anak-anak mulai menggunakan simbol dan bahasa untuk merepresentasikan dunia, tetapi pemikiran masih egosentris dan belum mampu memahami perspektif orang lain. Pada tahap operasional konkret, anak-anak mulai berpikir secara logis tentang peristiwa konkret dan memahami konsep konservasi, tetapi masih kesulitan dengan konsep abstrak. Akhirnya, pada tahap operasional formal, mampu berpikir secara abstrak dan sistematis serta mengembangkan kemampuan berpikir hipotesis. Piaget berpendapat bahwa perkembangan

kognitif anak terjadi secara internal melalui interaksi aktif dengan lingkungan fisik. Ia menekankan bahwa pembelajaran adalah proses konstruktif di mana anak-anak secara bertahap membangun pemahaman melalui pengalaman. Teorinya juga menegaskan bahwa anak-anak belajar secara mandiri dan bahwa perkembangan kognitif terjadi secara universal di semua budaya, dengan sedikit pengaruh dari faktor sosial. Di sisi lain, Lev Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Ia berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses sosial yang sangat dipengaruhi oleh budaya dan bahasa. Salah satu konsep kunci dalam teori Vygotsky adalah Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yang menggambarkan jarak antara apa yang dapat dilakukan anak secara mandiri dan apa yang dapat dicapai dengan bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten. Dalam konteks ini, dukungan atau scaffolding dari orang lain sangat penting untuk membantu anak mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Vygotsky juga menekankan peran bahasa sebagai alat utama dalam perkembangan kognitif. Ia berpendapat bahwa bahasa tidak hanya merupakan alat komunikasi, tetapi juga alat berpikir yang membantu anak mengorganisir dan menginternalisasi informasi dari lingkungannya. Melalui interaksi sosial, anak-anak belajar konsep-konsep baru dan mengembangkan pemahaman tentang dunia. Berbeda dengan Piaget, yang percaya bahwa perkembangan mendahului pembelajaran, Vygotsky berpendapat bahwa pembelajaran dapat mendahului perkembangan, yang berarti bahwa interaksi sosial dapat mendorong kemajuan kognitif.
Perbandingan antara teori Piaget dan Vygotsky menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam pendekatan terhadap perkembangan kognitif dan sosial. Piaget lebih fokus pada eksplorasi individu dan proses internal dalam perkembangan, sedangkan Vygotsky menekankan pentingnya lingkungan sosial dan interaksi budaya (Ardiati, 2021). Piaget percaya bahwa anak-anak belajar secara mandiri melalui pengalaman aktif, sementara Vygotsky menekankan bahwa anak-anak belajar melalui interaksi sosial dan dukungan dari orang dewasa atau teman sebaya. Namun, kedua teori ini juga memiliki beberapa kesamaan, seperti keyakinan bahwa anak-anak secara aktif membangun pemahaman tentang dunia dan bahwa perkembangan terjadi secara bertahap. Kedua teori ini telah memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan, dengan implikasi praktis yang berbeda. Pendekatan Piaget lebih cenderung pada pembelajaran berbasis penemuan, di mana anak-anak diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dan menemukan konsep sendiri, sedangkan pendekatan Vygotsky lebih menekankan pentingnya kolaborasi dan bimbingan dalam proses pembelajaran. Dalam praktik pendidikan, pendekatan Piaget sering digunakan untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak, sementara

pendekatan Vygotsky digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran kolaboratif di mana anak-anak dapat belajar dari interaksi sosial. Guru dapat menggunakan konsep Zona Perkembangan Proksimal untuk memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan anak, dengan memberikan dukungan yang diperlukan agar dapat mencapai potensi maksimal.
Secara keseluruhan teori Piaget dan Vygotsky memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana anak-anak berkembang secara kognitif dan sosial. Piaget memberikan pemahaman tentang tahapan perkembangan yang dialami anak secara universal, sementara Vygotsky menyoroti pentingnya faktor sosial dan budaya dalam proses belajar. Dengan memahami kedua teori ini, para pendidik dan orang tua dapat mengadopsi pendekatan yangE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun