Mie instan bukanlah makanan asing bagi kita masyarakat Indonesia. Apalagi seperti saya yang berstatus mahasiswa. Mengkonsumsi mie instan menjadi barang wajib jika uang sedang ‘seret’. Mie instant memiliki banyak penggemar karena rasanya yang enak dan harganya yang relative murah. Telah kita ketahui mie instant tersedia hampir di setiap toko, warung dan supermarket. Jika sedang belanja di supermarket atau pasar tradisional sering saya melihat ibu-ibu memborong mie instant hampir 20 bungkus lebih. Mungkin itu buat persediaan di rumah. Dijaman global seperti ini banyak ibu rumah tangga yang tak sempat masak untuk keluarga mereka hingga akhirnya segala yang bersifat praktis menjadi konsumsi sehari-hari.
Berbagai macam rasa ditawarkan oleh produk temuan bangsa Jepang ini. Mulai dari rasa ayam, ayam bawang, kari ayam, soto, bahkan rasa bakso special. Di dalam mie instant juga kerap ditambahkan makanan-makanan pelengkap seperti bawang goring, sosis kering, dan sayuran-sayuran kering yang tahan lama.
Mengkonsumsi mie instant memang tak salah jika kita memperhatikan frekuensi dan gizi yang dibutuhkan tubuh kita. Mengkonsumsi mie instant setiap hari sangat tidak dianjurkan karena bahaya yang ditimbulkan oleh si gurih ini. Mengapa rasa mie instant begitu enak dan gurih? Jawabannya adalah karena MSG (monosodium glutamate) yang terkandung dalam bumbu mie instant. MSG berfungsi sebagai penguat rasa yang bisa menggugah selera makan kita. Namun dibalik kecanggihannya menggugah selera makan kita, MSG memberikan efek negative kepada tubuh kita. Untuk usia anak-anak dan remaja, MSG bisa memacu timbulnya urtikaria(gatal-gatal pada kulit). MSG juga mempengaruhi kinerja otak manusia yaitu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak (Anonimous 2006). Bahaya MSG yang lain adalah penyakit kanker. Glutamat yang terkandung dalam MSG dapat membentuk karsiogenik yang memicu timbulnya kanker.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG tidak selalu berbahaya jika kita melihat kadar MSG yang kita konsumsi. Sebaiknya dalam sehari jika ingin mengkonsumsi MSG ikutilah saran dari WHO, yaitu 0-120 mg/kg berat badan. Jadi jika berat seseorang 50 kg, maka konsumsi MSG yang aman menurut perhitungan tersebut 6 gr (kira-kira 2 sendok teh) per hari. Rumus ini hanya berlaku pada orang dewasa.
Nah, sekarang berhati-hatilah dalam mengkonsumsi makanan. Mengkonsumsi mie instant tidak akan berbahaya jika kita bisa menempatkannya dalam waktu yang benar. Tidak setiap hari menu yang kita makan hanya mie, mie, dan mie. Tentu saja gizi yang terkandung dalam makanan instant tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi kita sehari-hari. Sesibuk apa pun kita, usahakan untuk tetap memperhatikan makanan yang kita konsumsi. Jangan sampai kita menyesal jika penyakit sudah menghampiri. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati? :) untuk teman-teman sesama kos-er ayo kita latian masak biar menu makanan kita tidak hanya seputar mie instant, sarden dan kornet :D
semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H