Mohon tunggu...
Destini Puji Lestari
Destini Puji Lestari Mohon Tunggu... lainnya -

19.Suka sekali dengan Mayonese. Kuliah di kota Lunpia. Mumpung masih muda, gunakan energi dan pikiran untuk hal-hal positif

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dewi 'dee' Lestari, Lebih Cantik Dari yang Ada di Buku

2 Juni 2012   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:28 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, 2 Juni 2012 saya merasa beruntung sekali karena bisa melihat langsung penulis idola saya. Yap, berawal dari twitter, saya mendapat info kalau Mbak Dewi ‘dee’ Lestari akan mengadakan meet n greet dan book signing Partikel di Gramedia Pandanaran Semarang pada hari Sabtu, 2 Juni 2012.

Dengan antusias saya dan sahabat saya berangkat ke Gramedia Pandanaran dengan menggunakan sepeda motor. Saya baca info di twitter kalau acaranya dimulai tepat pukul 10.00 pagi. karena saya terlalu santai (malas bangun pagi) akhirnya telat deh. Panas, macet, debu dari kendaraan bermotor menemani perjalanan saya demi melihat sang idola. Akhirnya tepat pukul 11.00 saya sampai di lokasi. Alhamdulillah acara masih berlangsung. Saya dan sahabat saya langsung naik ke lantai 2 toko buku Gramedia. Daaan..taraaa…sesosok wanita cantik duduk dengan anggunnya dikursi searah dengan pintu masuk lantai 2 Gramedia Pandanaran. Tangan kanannya memegang pena dan senyum manis tak pernah lepas dari wajahnya yang ayu. Horee..akhirnya bisa melihat mbak Dee secara live!

Yang bikin saya kecewa adalah saya tidak membawa satu pun buku Dee koleksi saya :( ada Perahu Kertas dan Filosofi Kopi tertinggal di kampung halaman saya di Purwokerto. Namanya juga book signing, ya harus bawa buku penulisnya lah. Terus saya mau ngapain disini? Alhasil saya hanya bisa curi-curi pandang kepada penulis cantik favorit saya. Dan saya hanya bisa memandang dengan tatapan jealous-jeaolus kucing kepada antrian para Adeection (fans dee) yang mengular memenuhi gramedia Pandanaran, tentu saja dengan membawa buku karya Dee. Sebenarnya saya bisa aja sih beli buku apapun karya Dee (ada Madre, Partikel, Petir, dan Akar) tapi yang namanya mahasiswa, apalagi anak kos seperti saya, mana ada duit. Harus nabung dulu sebelum membeli.

Ya sudahlah, daripada nggak dapet apa-apa, saya akhirnya curi-curi foto menggunakan handphone sejuta umat kesayangan saya (sebenarnya yang ngambil foto sahabat saya :P, saya asyik bersembunyi di deretan rak buku agar bisa melihat Mbak Dee dengan jelas)

1338630327127885976
1338630327127885976
(ini diambil di deket rak novel terjemahan)

1338630538552112259
1338630538552112259
( Pura-pura milih novel, padahal curi-curi foto.haha )

13386306652122851622
13386306652122851622
( Cantiknya emak surikuuu, love you so much Dee! teruslah menginspirasi)

Sebelum acara selesai, dan setelah puas curi-curi foto saya putuskan untuk meninggalkan Gramedia Pandanaran. Yah, daripada ati nyesek nggak bisa foto bareng mending ke 21 siapa tahu ada film bagus :D

Goodbye Mbak Dee, suatu hari nanti jika Tuhan mengizinkan kita pasti bertemu. Tentu saja dengan setumpuk buku dee yang saya koleksi :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun