Mohon tunggu...
Desti Fauziah
Desti Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan seorang Mahasiswa aktif di Universitas Siliwangi. Selama berkuliah saya aktif menjadi asisten dosen penelitian , seperti melakukan rancangan anggaran dana dan laporan keuangan. Saya memiliki kemampuan dalam mengoperasikan Microsoft Office, saya juga termasuk orang yang disiplin dan tepat waktu. Karena bagi saya, orang yang tepat waktu adalah orang yang disiplin, menghargai orang lain dan mempunyai target yang cukup jelas. Selain itu, saya juga cukup cekatan dalam melakukan sesuatu dan menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab saya. Terlepas bahwa Ilmu Politik merupakan Jurusan yang saya ambil, namun saya memiliki rasa keingintahuan dan kemauan dalam mempelajari hal-hal baru untuk memperluas pengalaman dan pengetahuan saya, sehingga bisa beradaptasi dengan perkembangan terkini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pentingnya Peran Generasi Muda dalam Menjaga Kedaulatan Wilayah NKRI di Era Society 5.0

13 Maret 2024   09:46 Diperbarui: 28 Maret 2024   09:58 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Created by Desti Fauziah

Universitas Siliwangi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Era Society 5.0 merupakan era dimana manusia dan teknologi saling berhubungan satu sama lain. Dalam menjaga kedaulatan wilayah NKRI di era society 5.0, tentu saja generasi muda berperan penting dalam upaya mempertahankan negaranya dengan rasa kesadaran yang perlu dibangun terkait ilmu pertahanan dan bela negara agar mempunyai sikap nasionalisme dan patriotik. Konsep Society 5.0 ini nyatanya sudah dikemukakan pada 2016 silam oleh negara Jepang, dimana teknologi diartikan sebagai bagian dari manusia. Artinya, manusia bisa menjalankan kehidupan sehari-hari mereka dengan menggunakan internet yang bukan hanya digunakan dalam mendapatkan informasi saja.

Internet merupakan teknologi terbarukan yang dapat memberi kita kemudahan dalam mengakses informasi baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Namun, hadirnya internet apalagi di era society 5.0 ini, akan menimbulkan peluang yang cukup besar terhadap pertahanan negara melalui ancaman siber. Bentuk ancaman siber yang paling rentan biasanya adalah sasaran yang menargetkan kepada psikologis bangsa dalam mengubah emosi, sikap, perilaku, dan bahkan sampai pada ideologinya. 

Contohnya adalah radikalisme dalam kelompok jaringan untuk menyebarkan berita kebohongan atau yang kerap kali kita kenal dengan sebutan Hoax dan pada akhirnya, Hoax ini akan mengakibatkan pada terorisme. Hal seperti inilah yang akan mengancam kesatuan dan kedaulatan wilayah NKRI, sehingga masyarakat harus bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan melakukan Bela Negara dalam mempertahankan ideologi negara tanpa terdoktrin dengan adanya ancaman siber. Radikalisme ini juga hanya salah satu contoh dari sekian banyaknya ancaman yang dapat menyerang keutuhan dan kedaulatan di negara Indonesia.

Di era Society 5.0 ini, pemahaman masyarakat terhadap bela negara sudah tidak lagi mengenai bertempur di medan perang dengan mengangkat senjata, tetapi sudah mulai masuk dalam bentuk psikologis seperti pikiran, karakter dan jati diri dalam setiap orang. Apalagi dengan meluasnya berbagai informasi yang diterima, membuat kita kesulitan melihat mana berita yang asli dan bohong. Inilah bentuk contoh ancaman paling nyata yang sedang kita rasakan pada saat ini.

Di Indonesia sendiri, lebih dari setengah penduduknya telah menggunakan internet dalam kehidupan sehari-harinya. Intensitas pemanfaatan dan penggunaan internet di Indonesia nampaknya mulai banyak berbagai ancaman yang muncul, seperti:

1. Ancaman sosial dan budaya yaitu adanya pencurian identitas, pelanggaran hak cipta dan penyebaran pornografi.
2. Ancaman teknologi yaitu terjadinya serangan siber DDoS (Distributed denial of service) mengganggu layanan jaringan internet, mengakses situs secara illegal, melakukan pishing atau penipuan dengan mengelabui pengguna sistem, pemanfaatan dark web untuk aktivitas illegal.
3.  Ancaman ideologi yaitu maraknya penyebaran radikalisme, terorisme dan liberalisme melalui internet.
4. Ancaman politik yaitu adanya provokasi politik, hoax, SARA dan serangan anti pemerintah.
5.  Ancaman ekonomi yaitu terjadinya serangan dalam sektor finansial dan maraknya penipuan secara online.
Adapun upaya yang bisa dilakukan oleh generasi muda dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI yaitu bisa dengan cara:
1. Generasi muda harus bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan bisa mengimplementasikannya di kehidupan sehari-harinya.
2. Membangun semangat bhinneka tunggal ika sebagai dasar alat persatuan bangsa serta menciptakan kerukunan dan saling menghormati, hal ini dilakukan agar generasi muda tidak terpapar oleh paham radikalisme dan dapat menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI.
3. Menunjukan kepedulian terhadap Budaya Bangsa. Setiap generasi muda harus mendukung budaya Bangsa agar budaya asing tidak lebih unggul dari budaya lokal sehingga menyebabkan budaya Bangsa yang ada saat ini menurun.
4. Cinta tanah air, dilakukan dengan cara beradaptasi dengan profesi masing-masing setiap orang. Hal ini untuk mengatasi masalah sebelumnya dan memanfaatkan pengetahuan yang kita miliki.
5. Memastikan keamanan dan ketertiban. Diharapkan setiap orang apalagi kita sebagai generasi muda untuk tidak memprovokasi orang lain dan menyebarkan berita bohong atau hoax. Diharapkan untuk mematuhi peraturan dan pengetahuan hukum. Selanjutnya mematuhi standar dan peraturan yang sesuai. Setiap orang harus lebih disiplin, waspada, dan saling melindungi satu sama lain.
Dengan semakin maraknya berbagai macam ancaman yang dapat mengancam keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI, masyarakat harus bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial terutama para generasi muda sebagai agent of change di era serba digital dan sebagai penggerak perubahan serta pembangunan bagi bangsa, peran generasi muda harus bisa menjaga kedaulatan wilayah NKRI agar tidak dirusak oleh banyaknya ancaman siber seperti hoax dan perusakan ideologi yang siap menyerang kapanpun. Ketidakmampuan dalam beradaptasi pada arus perkembangan di era society 5.0 akan membuat generasi muda kesulitan dalam bertahan hidup, karena orang-orang diluar sana tentunya berlomba-lomba menyesuaikan dengan zamannya karena mereka tidak ingin ketinggalan dari yang lain. Maka dari itu, para generasi muda dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI ini harus bisa berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan bekarya nyata sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun