Mohon tunggu...
Destiani Desti
Destiani Desti Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang guru yang tengah mengejar kebun harapan di kepalanya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bersama Keluarga, Maknai Libur

18 April 2014   19:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memaknai masa libur pastilah kita berbeda-beda. Ada yang menghabiskannya untuk berjalan-jalan, ada juga yang mencoba menu baru di dapur. Dan ada juga yang merapikan ruangan-ruangan di rumah yang menurutnya selalu berantakan seperti kapal pecah. Dan bisa jadi, di sisi lain, ada yang menghabiskan waktunya untuk membaca dan buku dan berkutat di depan laptop.

Yup, semua kembali pada individu sendiri. Bagaimana memanajemen waktu hingga masa libur itu usai dan kembali lagi dengan aktivitas semula. Ya, sama dengan yang saya rasakan. Menikmati libur ini dengan membaca buku dan membaca artikel di postingan layar persegi panjang ini. Itulah obat tersendiri bagi saya untuk mengisi waktu. Mempertajam wawasan dan menambah keilmuan, insyaallah.

Lagi-lagi bahwa makna libur bisa berbeda. Akan tetapi, ada beberapa langkah waktu yang kita miliki saat liburan tidak terbuang sia-sia.

1. Jangan memulai liburan dengan Bangun Siang

Kebanyakan orang memulai harinya guna mengisi liburan dengan cara bangun siang, tidak seperti biasanya. Tak ada yang salah memang dengan pilihan itu. Akan tetapi, akan lebih baik bila kita mengawali hari dengan tidak mengumbar waktu. Terkecuali, bila semalaman suntuk kita habiskan untuk membaca atau mengejar deadline tulisan.

2. Bersamai Keluarga

Baik yang sudah menikah adalah kebahagiaan yang tiada tara. Bersama suami/ istri juga dengan anak-anak tercinta merupakan momen yang dapat mengikat keemosional di antaranya. Itu bagus! Mengapa? Di zaman kini, saya yakin pasutri (pasangan suami-istri) banyak yang sibuk di kantor guna bekerja seharian. Menitipkan anak pada baby sitter hal yang tak telak biasa dilakukan. Alhasil, perhatian buah hati akan berkurang. Jadi, usahakanlah mengisi liburan dengan bersama keluarga.

3. Jangan Berleha-Leha

Banyak orang yang memilih menghabiskan waktu liburannya dengan berleha-leha. Jawaban itu dipilihnya lantaran hari-harinya sudah disibuki dengan aktivitas yang amat padat. Pergi pagi-pulang sore. Mumpung liburan, habiskan waktu untuk tidur seharian. Upps, sebaiknya jangan demikian! Saya yakin tiap individu memiliki bakat yang tercipta dalam dirinya. Alangkah lebih baik bila wkatu libu dapat dimanfaat untuk mengembangkan bakat, seperti memposting tulisan, memposting menu makanan hasil eksplornya di dapur, atau bisa jadi berlatih piano, dan sebagainya.

4. Memberikan Contoh yang Baik

Kita adalah contoh untuk anak-anak. Banyak orangtua mempertanyakan mengapa anaknya nakal, maka kembalikanlah bagaimana kita sebagai orangtua. Hehe, maaf, tak bermaksud menyinggung. Pada poin ini, kita bisa memberikan contoh baik kepada anak-anak kita. Bagaimana caranya? Jawabannya: mudah. Bila tiap hari kita berangkat pagi-pulang malam, otomatis sosok kita akan terasa hilang. Nah, dalam liburan ini, isilah kegiatan seperti salat berjamaah saat subuh hingga isya tiba. Anak akan merasakan ada sosok pemimpin yang nyata dalam dunianya. Atau bisa jadi melakukan kegiatan lagi yang mampu memberikan contoh nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun