Mohon tunggu...
Desti Rahmadani
Desti Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Assalamualaikum.... Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas_ _IG @RahmadanyDesty _tiktok @HijabArt blog https://rahmadandesty.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perasaan Aneh

9 Januari 2022   17:18 Diperbarui: 9 Januari 2022   17:29 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dimulai sejak aku kecil, terjadi hal-hal aneh menyertaiku. Entah itu hanya halusinasi atau nyata, tapi ini benar-benar terjadi pada diriku. Pernah suatu ketika saat detik-detik terakhir sebuah perpisahan, berpisah dengan seorang yang selalu menyayangiku setiap saat, bukan ibuku...bukan pula ayahku, tapi nenek. Karena sejak aku kecil aku tinggal bersama dengan nenek dan kakek, sepupu laki-laki dan perempuan serta adik dari ayahku.

Hari itu, nenekku sakit dan sedang terbaring disebuah kasur kuno dengan waktu menunjukkan sholat magrib. Kondisi saat itu semua orang di rumah tengah menjalankan sholat Magrib dan aku sendiri tengah main sambil menemani nenekku saat itu. Setelah Magrib, suara tangis pun terdengar bersahut-sahutan. Aku yang masih bingung dengan apa yang terjadi hanya duduk termenung dan air mata mulai bercucuran dipipiku. Saat itulah aku sadar, aku kehilangan nenek yang kusayangi.

Tapi bukan hal ini yang bikin aneh, sehari sebelum kejadian tersebut, aku dan sepupu perempuanku tengah tidur-tiduran di sebuah ranjang. Anehnya, aku merasa ranjang tersebut bergoyang-goyang padahal kasur tersebut cukup sulit untuk digoyangkan bagi kami anak kecil. Aku mengira sepupu laki-lakiku yang menggoyangkannya di bawah. Tapi kulirik di bawah kasur tak ada orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun