Novelty dalam penelitian dapat berperan dalam mengisi kesenjangan ini dengan memberikan pemahaman baru. Misalnya, teori pembangunan klasik mungkin tidak secara mendetail membahas dampak teknologi, sehingga penelitian yang berfokus pada dampak digitalisasi dapat menambah aspek kebaruan dalam teori pembangunan tersebut. Novelty juga bisa muncul melalui reinterpretasi teori lama dalam konteks atau paradigma baru.Â
Misalnya, teori tentang konflik sosial mungkin akan mendapatkan interpretasi baru jika diaplikasikan pada konteks media sosial dan bagaimana platform digital membentuk dinamika sosial. Dengan cara ini, teori lama bisa tetap hidup dan relevan dalam menghadapi fenomena-fenomena baru yang muncul.
Dalam beberapa kasus, novelty muncul dalam bentuk kritik terhadap teori lama, terutama jika teori tersebut tidak lagi relevan atau terbukti memiliki kelemahan mendasar dalam konteks baru. Kritik ini bisa melahirkan teori baru sebagai alternatif yang lebih sesuai dengan data atau kondisi masa kini, memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu yang lebih holistik.
Bagaimana Cara Menemukan Novelty dalam Penelitian Kita?
Menemukan novelty dalam penelitian membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang topik yang diteliti serta kemampuan untuk mengidentifikasi celah atau peluang baru. Berikut adalah beberapa strategi untuk menemukan aspek novelty dalam penelitian:
Review Literatur yang Mendalam
Langkah awal untuk menemukan novelty adalah melakukan tinjauan literatur yang mendalam pada topik yang ingin diteliti. Dengan meneliti dan memahami hasil-hasil penelitian sebelumnya, seorang peneliti dapat mengenali celah atau kekurangan dalam penelitian yang ada.Analisis Kebutuhan Praktis dan Empiris
Dalam bidang-bidang tertentu, novelty bisa muncul dari kebutuhan untuk menjawab masalah praktis atau empiris yang belum terselesaikan. Misalnya, dalam penelitian terapan, aspek kebaruan dapat ditemukan dengan mengidentifikasi masalah spesifik yang dihadapi masyarakat atau industri dan menawarkan solusi baru.Eksplorasi Metode atau Pendekatan Baru
Novelty tidak selalu harus berupa temuan yang benar-benar baru; bisa juga berupa metode atau pendekatan baru dalam mempelajari suatu masalah. Dengan menggunakan teknik analisis, teknologi, atau metodologi baru, peneliti dapat menghasilkan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya.Reinterpretasi atau Pengembangan Teori yang Sudah Ada
Kadang, novelty bisa didapatkan dengan memberikan sudut pandang baru atau reinterpretasi terhadap teori yang telah ada. Misalnya, mengaplikasikan teori tertentu di konteks yang berbeda atau menyelaraskannya dengan perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan.Diskusi dengan Ahli dan Komunitas Ilmiah
Diskusi dengan peneliti lain dalam bidang yang sama atau berbeda dapat memunculkan ide-ide baru. Seringkali, perspektif atau kritik dari rekan sejawat dapat membuka pandangan yang berbeda dan membantu menemukan potensi kebaruan dalam penelitian.
Novelty dalam penelitian adalah elemen esensial yang memberikan nilai tambah, relevansi, dan kedalaman terhadap kontribusi ilmiah. Relevansinya tidak hanya terletak pada kemampuannya memperbarui atau mengembangkan teori yang sudah ada, tetapi juga pada cara penelitian tersebut merespons perubahan konteks dan tantangan baru di era modern.Â