Mohon tunggu...
Sosbud

Perilaku Menyimpang Positif: Trick Art

13 April 2014   15:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi Trick Art:

Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan ilusi virtual sehingga terlihat seperti nyata. Seni rupa Trick Art dapat dikategorikan sebagai seni yang memanfaatkan manipulasi daya pandang manusia yang sering disebut optical illusion. Dengan perpaduan warna, perspektif, serta teknik pencahayaan yang detail terciptalah efek 3D mencengangkanyang terbentuk oleh rangkaian lukisan pada objek datar.

Trick Art memanfaatkan tiga unsur utama dalam penciltaan ilusi penglihatan. Ilusi geometri yang mengacu pada konsep struktur benda. Ilusi psychological yang merupakan proses antara otak dan mata serta ilusi yang mengedepankan rasa dan alasan yaitu ilusi psikologi. Konfilk antara tiga ilusi ini menciptakan sudut pandang, perasaan, dan akhirnya timbul apresiasi baru dan mengejutkan dalam melihat sebuah karya dalam objek datar.

Trick Art sebagai wadah edutainment yang menyenangkan, mengundang partisipasi penuh para pengunjung untuk menyentuh dan memotret diri dwngan karya-karya tersebut. Untuk dapat menikmati lukisan tiga dimensi, penikmat tidak hanya melihat, namun juga harus menyentuhnya, memotret, dan melihatnya dari sudut pandang tertentu, pengunjung perlu mengambil jarak tertentu dengan lukisan, maka gambar akan terlihat tiga dimensi. Bila jarak tidak mencukupi, pengunjung dapat melihat dengan sebelah mata atau melalui lensa kamera.

Sejarah Trick Art:

Lukisan aliran Trick Art pertama dibuat pada 1984 oleh seniman Jepang, Kazumune Kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.

Sebagai pencinta karya seni lukisan dari era Renaissance, pria asal Yamagata, Jepang bernama Kazumune Kenju memiliki impian yang besar terhadap apresiasi seni lukis. Setelah mendirikan SD Corporation pada tahun 1987 yang menaungi para seniman, ia berhasil mempopulerkan seni lukis dan menarik banyak orang hingga saat ini, sekitar 20 juta orang telah menikmati karya seni kumpulan SD Corporation. Pameran Trick Art dibuma di Singapura, Hong Kong, dan bahkan smapai ke Las Vegas.

Trick Art di Indonesia pertama kali adalah sebuah pameran Trick Art yang digelar di Indonesia dengan judul "Trick Art Japan Exhibition" yang berada di Grand Indonesia Shopping Town yang digelar selama 2 bulan, 2 Desember 2012 sampai 3 Februari 2013.

Saat ini Trick Art di dunia sudah banyak digemari dan ditekuni oleh para seniman berbakat. Trick Art biasanya di lukis di tembok, lapangan / jalan beraspal, dan lainnya. Trick Art biasanya berupa gambar binatang, bendabatau peristiwa yang terlihat seperti nyata. Trick Art tidak hanya gambar semata, tetapi juga bisa seperti merasakan aslinya. Trick Art tentu saja berguna untuk memperindah suatu objek dan tidak sia-sia untuk dilukiskan. Bangunan-banvunan di dunia sekarang juga banyak yang dilukis Trick Art oleh para seniman ternama di dunia.

Dibandingkan Dengan Coretan-coretan Tembok Yang "Menyampah"

Coret-coretan tembok yang ada di sekitar kita terlihat "menyampah" dan tidak berguna, bahkan tidak layak untuk dilihat. Gambar-gambar yang digambar juga kesannya aneh dan menjijikan, sementara kalimat-kalimatnya tidak sopan dan kadang-kadang ada sifat menghina seseorang. Yang mencoretnya paling sering adalah anak remaja, geng, dan anak punk. Coretan ini membuat kotor rumah-rumah warga (yang seringnya di Indonesia) dan warga sering protes karrna terlalu banyak coretan yang ada di dinding rumah mereka. Ini karena kurangnya kesadaran akan kebersihan dan mereka bertindak semaunya, apalagi jika mereka tidak mengetahui arti seni yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun