Perjalanan dalam perkuliahan tidak mudah yang dibayangkan, banyak tugas yang harus diselesaikan dan rumitnya ketika menemui dosen yang killer. Selasa Siang merupakan perkuliahan sistem pendukung keputusan (spk) dengan dosen yang bijaksana menjelaskan materi. seksama aku menyimak dan memperhatikan penjelasan dosen tersebut dan duduk barisan depan. bersama teman-teman ku yaitu lia, vio, yati, anis, dan lina. kami selalu duduk dibarisan depan agar lebih ngelotok mengikuti matakuliah yang dijelaskan oleh dosen. aku selalu aktif dalam kelas tersebut atau dosen yang sering lebih tertuju kepada ku mengenai matakuliah ini. sampai-sampai aku disebut anak bapak dosen spk. ada salah satu laki-laki yang selalu mengganggu ku ketika berlangsungnya kuliah. selalu membahasa mengenai ta'aruf "lia, kamu mau taaruf dengan ku ?" canda gun. tegas ku "taaruf bukan lah main-main, ga mau" . karena yang bertanya ini tidak aktif dalam LDK (lembaga dakwah kampus). dan teman gun sebut saja ahmad, dia laki-laki yang aktif di LDK sama dengan teman-teman saya. dia laki-laki pendiam tidak banyak bicara dan sering mengenakan jaket atau switer. hanya sekedar saja kalau menanyakan itu pun sepertinya tidak penting. terkadang gun melemparkan lelucon nya kepada ku dengan ahmad. membuat aku jadi malu.
ahmad mengundang ku untuk datang sidang skripsi nya, dia mendahului ku untuk lulus. dan aku datang bersama teman-teman yang lain. selesai kompre skripsi "terimakasih sudah hadir ya" dengan nada senyum sumringah kepada ku. "ciee yang sudah bergelar sarjana, selamat ya". ujar ku. setelah kelulusan nya jarang sekali bertemu terkadang chating lewat media sosial facebook. pada waktu chating aku menanyakan mengenai harga dan model jaket yang dia biasa kenakan karena suka dengan model nya. "oya harga dan model jaker kayak punya mu beli dimana? biasannya harga nya berapa?" tanya ku. "biasa aja, beli di bandung harga nya sekitar 200ribu, tapi di bawah ramayana ada kok". jawab nya . "sipp deh, terimakasih infonya".
aku pergi ke toko jaket atau switer dan alhamdulillah saya dapatkan jaket yang diinginkan dengan harga yang terjangkau. 2 hari kemudian aku mendapati sms dari ahmad yang pada waktu itu aku lagi memberi materi BBQ. dengan sms " Assalamualaikum, lagi dimana?", aku belum sempat membalas nya karena lagi fokus memberikan penjelasan. karena tidak membalasnya lalu dihubungi via telepon dan aku mengangkatnya meminta izin untuk angkat telepon dengan praktikan BBQ. "Assalamualaikum, lagi dimana? ada yang saya kasih". ujarnya. "wa'alaikumsallam, lagi ngisi BBQ., nanti saja kalau sudah selesai nanti juga mau kekampus".
selesai materi BBQ saya menuju kekampus dan sebelumnya mengirim sms pada ahmad "lagi dimana? saya mau kekampus". "dimutaqin". balasanya. "oke nanti saya mampir kesana". sampai disana banyak teman laki-laki dengan ragu-ragu melaju dengan sepedah ku beranikan untuk menemuinya. "ini, ada titipan?" memberikan barang yang dalam pelastik memasukkan ke dalam keranjangku, dengan dilihat banyak teman-teman nya heran. sedikti kaget dengan pertanyaan yang bingung "hah apa ini?", dengan penasaran dan malu dilihat teman-temannya. dengan segera beranjak pergi "ohw ya terimakasih". mengayuh sepedah rasa penasaran dan bingung. ku intip plastik yang membungkus didalam nya. "seperti baju tetapi tebal, hah jaket" guman ku dengan ekspresi kaget. kemudian ku kirim sms "bro, ini apa? buat siapa?" . "hehe, buat lia". "emangnya sudah berpenghasilan?" . "iya ada sedikit tezeki untuk berbagi".
dikosan ku buka tak sabar, switer warna hitam dengan belang hitam putih dan astaga wangi parfum cowok. kulihat dan ku kenakan. "wah bagus, suka dan pas" senyum ku sumringah senang. tetapi senyum ku berubah dengan memikirkan, takut katahuan dengan teman ini jaket dari mana. dan aku orang nya tidak mudah untuk berbohong. masih menyembunyikan dengan teman kos sebelah kamar yang sudah seperti keluarga sendiri. aku masih memikirkan bagaimana nanti kalau ketauan. aku kenakan dan keluar kosan untuk silaturahim tempat saudara. pada hari itu kali pertama mengenakan switer dari ahmad. disisi lain hati ini tak tenang dan bertanya kenapa dia memberikan ini kepada ku?. lalu aku curhat dengan murrobbi (mr) mengenai bagaimana hukum menerima hadiah yang bukan mahram? "itu ga ada hak say?, tidak mungkin seorang laki-laki memberikan hadiah tetapi tidak ada maksut, pasti ada maksud dibalik tiu" ujar mr ku. "lalu aku harus bagaimana mba?". "kembalikan ke dia, karena tidak ada hak menerima hadiah pada orang yang bukan muhrim apalagi dia teman mu". dengan rasa sedih dan berfikir harus mengembalikan switer ini. aku kirim kan sms ke ahmad dengan hati-hati memberitahukan nya "Assalamualaikum, maaf tidak seharusnya saya menerima switer ini, saya kembalikan ya dengan dirimu?". "wa'alaikumsallam, gpp itu buat lia, saya ga ada maksud apa-apa kok beneran". "tetapi maaf sekali lagi saya memang harus mengembalikannya". "tidak usah, itu juga disuruh mamah untuk ngasih". dengan guman ku "hah, emang mamah nya sampai tahu aku menyuruh memberikan sesuat untuk ku. "emang mamah kenal sm saya? mamah bilang apa?". "ga kenal, tapi mamah nyuruh untuk ngasih ke perempuan, karena menanyakan saya siapa teman wanitanya". "seharusnya dirimu memberitahu kalau tidak mengenal seperti itu, qm bisa menceritakan ttg dirimu yang nantinya menjalani hubungan yang seperti apa, cntohnya dari kk perempuan mu, bisa dari itu juga". "iya saya tau, tetapi tolong diterima saja switernya, atau kasih ke teman or yang membutuhkan". "maaf saya tetap ingin mengembalikan switer ini, ya dirimu saja yang memberikan ke saudara perempuan mu atau istrimu kelak". "maaf saya telah lancang sama qm, memang seharusnya saya tdak seperti ini". jawab ahmad rendah.
keesokan harinya aku mengemasi switer itu lagi berniat untuk mengembalikannya, walau dengan berat hari karena aku pun suka dengan switer itu, tetapi demi untuk menjaga hati aku harus melakukan nya. isi sms yang ku kirimkan "Assalamualaikum, lagi dimana? bisa kekosan saya?". "wa'alaikumsallam, ada apa? ya insyaAllah nanti malam". kemudian ahmad mendatangi kosan ku dan saya mengembalikan switer ini dengan berkata "this is your, makasih ya". muka bingung "apa ini?". melihat bungkusan dalam plastik langsung sudah mengerti. melihat wajahnya ada sedikit kecewa dan aku pun merasa iba. dengan mengirim sms setelah dia pergi "makasih ya, maaf saya kembalikan dan itu masih lengkap seperti semula". dan ternyata ku temukan ada yang tertinggal pada bagian switer itu, dan kerta kecil bertulisan "mohon diterima, tidak ada maksud apa-apa". aku berfikir atau aku yang besar rasa kalau dia menyukai ku tetapi setelah membaca kertas kecil itu memang sepertinya dia tidak menyukai ku. dari kejadian itu aku mulai bersimpati dengan nya tetapi ku simpan dalam diam. dan sekarang bertemu dengan nya jadi canggung yang ada sesuatu yang mengganjal.
setelah lama sampai 5bulan tidak ada komunikasi lagi dengan nya, dan tidak tahu kabar dan keberadaan ahmad. bertemu diperpustakaan dengan gun teman sekelas yang sekarang menjadi dosen di kampus ku lulus bersama ahmad "lia, gimana kabar si ahmad? dimana dia sekarang?". "ga tau, dimana sekarang" kenapa tanya nya ke aku guman ku. "tapi waktu itu pernah ngobrol sama anis, dia sekarang dikampungnya jalani usaha ortunya" tutur ku.
"bukan tau lia, dia itu sekarang diluar kota kerja disana". "owh" menganggukan kepala dengan penasaran ingin menanyakan lagi kerja apa, bagaimana kabar dia sekarang, tapi tidak.
2tahun kemudian, ku dilamar oleh seorang lelaki sholeh dan tarbiyah, putra namanya, dia adalah saudara ipar dari ahmad. bagaimana aku kan menolak nya karena akhlaknya yang baik dan agamanya yang bagus. karena tidak baik menolak ketika ada lelaki datang melamar mu dan baik agamanya maka menikahlah. itu adalah ini dari sebuah hadis. menolak juga dilandasi aturan yang syar'i didalam islam. aku sempat memikirkan ahmad mengenai rasa ku dengan nya, tetapi aku berfikir lagi dan dengan petunjuk istikharah malam ku aku memutuskan menerima pinangan darinya. tersebar bahwa aku akan menikah dengan nya lalu ahmad pulang dari perantauannya menemui ku lalu "kenapa kau menikah dengan nya? padahal aku jauh merantau mencari nafkah yang nanti nya akan melamar mu?". tidak kubayangkan dia akan berkata seperti itu, aku masih terdiam. "aku menyukai mu semenjak dibangku perkuliahan satu kelas dengan mu, aku tidak menyatakan itu karena aku masih menjaga hati mu, aku berfikir untuk melamar mu ketika ku sudah berpenghasilan" . "maaf , keputusan saya sudah mantab akan menikah dengan nya". dengan nada lirih dan berkaca seolah air mata ini akan segera jatuh tetapi aku menahan nya dan tetap dalam pendirianku. seketika aku terbangun dari tidur "apa yang terjadi dalam mimpi ku ini?" segera aku bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan kewajiban.
dan sampai saat ini aku belum tahu pasti dia menyukai ku atau tidak. aku tak berharap lebih, aku hanya ingin yang terbaik yang dipilihakan Allah untuk pendamping hidupku kelak. semoga hati ini masih terjaga sampai tiba saatnya kebahagian menghampiri ku dengan kekasih yang halal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H