Mikroplastik memang menjadi masalah kesehatan global yang serius. Mengingat paparan yang meluas, potensi dampak kesehatan jangka panjang yang merugikan, dan kesulitan dalam penanganan mikroplastik di lingkungan, masalah ini membutuhkan perhatian yang lebih besar dalam hal penelitian, kebijakan, dan tindakan pencegahan.Â
Ini adalah masalah lintas sektor yang melibatkan kebijakan kesehatan, lingkungan, dan industri, serta memerlukan kesadaran kolektif untuk mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai dan mengembangkan solusi yang lebih berkelanjutan.
Apa itu Mikroplastik?
Mikroplastik adalah partikel plastik yang ukurannya berkisar antara 0,1 mikrometer hingga 5 milimeter. Karena ukurannya yang kecil, partikel ini sulit terlihat, namun sering ditemukan di lingkungan, termasuk di air dan tanah. Mikroplastik bisa masuk ke tubuh manusia dan hewan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Sumbernya beragam, mulai dari pecahan plastik besar seperti botol hingga produk konsumen seperti scrub wajah dan pasta gigi. Pakaian sintetis juga melepaskan serat mikroplastik saat dicuci.
Perbedaan Mikroplastik dan Limbah Plastik
- Mikroplastik adalah partikel plastik yang sangat kecil, biasanya hasil dari degradasi limbah plastik yang lebih besar atau diproduksi untuk tujuan tertentu. Mikroplastik sangat sulit didaur ulang dan memiliki dampak besar pada kesehatan manusia dan lingkungan.
- Limbah Plastik adalah produk plastik yang dibuang setelah digunakan dan lebih besar ukurannya dibandingkan mikroplastik. Limbah plastik dapat didaur ulang, tetapi masih tetap menjadi masalah besar di banyak negara, terutama terkait dengan pengelolaan sampah plastik yang buruk.
Keduanya merupakan masalah serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia, tetapi mikroplastik lebih sulit untuk ditangani karena ukurannya yang sangat kecil dan kemampuannya untuk tersebar ke seluruh ekosistem.
Dampak terhadap Tubuh Manusia
Mikroplastik dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, terutama setelah konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Karena ukurannya yang kecil, partikel mikroplastik dapat menembus saluran pencernaan dan masuk ke aliran darah atau jaringan tubuh lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat ditemukan dalam organ-organ seperti hati, ginjal, dan paru-paru.
Kesimpulan
Meskipun dampak jangka panjang dari mikroplastik masih belum sepenuhnya dipahami, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan terhadap mikroplastik, baik melalui pilihan konsumsi yang lebih hati-hati, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung kebijakan untuk mengurangi polusi plastik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H