Kondisi Pendidikan Masa Pandemi
Covid-19 Di Sumbawa
PENULIS: DESTA RAMA NOVITA
Dunia sedang mengalami pandemic Corona Virus Disease (Covid-19), penerapan kebijakan work from home (WFH) berdampak pada penutupan fasilitas sekolah, sehingga sekolah dianjurkan untuk belajar dari rumah atau BDR, berbagai macam aplikasi digunakan oleh guru untuk tetap bisa melakukan aktivitas belajar mengajar secara online seperti whatsaap dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan pemerintah mengenai belajar dari rumah dan dampaknya terhadap pelaku pendidikan.Â
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu keadaan dengan pendekatan kualitatif.Â
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak terjadi masalah di lapangan dimasa-masa adaptasi terhadap fenomena baru pendidikan yaitu belajar dari rumah dan guru harus mengajar secara online seperti tidak adanya smartphone, tidak adanya sinyal, tidak adanya kuota dan belum mampu beradaptasi dengan baik terhadap teknologi.Â
Dan dampak lain adalah bahwasannya pembelajaran tidak bisa menjangkau secara utuh tujuan pembelajaran baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik dan dampaknya juga bagi pendidik yang mengharuskan peran orang tua yang lebih besar dalam pengawasan pembelajaran.
Saat ini dunia sedang dkejutkan dengan fenomena baru yaitu mewabahnya Corona Virus Desase 2019 (Covid-19) yang hampir melanda seluruh belahan dunia (Mahase, 2020), penyebaran Corona Virus di Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya jumlah kematian, sehingga berdampak ke berbagai aspek seperti politik, ekonomi, social, budaya, pertahanan, pendidikan, keamanan kesejahteraan masyarakat dil (PPRL No 21 Th 2020).Â
Beberapa negara negara telah melakukan kebijakan isolasi yaitu membedakan antara orang sakit dan penyakit menular dan orang yang tidak terinfeksi (Smith, 2020) yang bertujuan untuk menurunkan penyebaran Covid-19.Â
Hasil pantauan Unesco menyatakan bahwa lebih dari 188 negara telah menerapkan penutupan nasional pendidikan yang berdampak kepada 1.576.021.818 (91,3% dari populasi siswa dunia) (Unesco,2020). Pandemic Covid-19 mengakibatkan semua siswa di jenjang sekolah dianjurkan untuk belajar dari rumah sampai keadaan membaik (BPBN, 2020).Â
Penyebaran wabah Covid-19 menuntut seluruh instansi menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) dengan menggunakan perangkat aplikasi yang dapat terhubung dengan internet. Perangkat aplikasi pembelajaran dalam jaringan (daring) membutuhkan berbagai platform yang mudah, murah dan memungkinkan untuk pencapaian pembelajaran (Darmalaksana, 2020).