Galak adalah sikap fisik seseorang yang berkonotasi negatif, emosianal dan bukan berdasarkan hukum, contoh kecil: Seorang kepala lembaga merasa sangat jengkel dan emosional melihat tingkah anggotanya yang sangat bandel dan susah sekali untuk diatur juga tidak mau didisiplinkan maka ia memerintahkan satpam untuk menyiksa sehingga kesakitan agar para bawahan dengan tujuan agar mereka mau didisiplinkan.Â
Berbeda dengan Tegas yang memiliki definisi yakni sikap fisik seseorang yang berkonotasi positif, rasional, dan berdasarkan hukum dan tujuanmya positif. Contoh ketua partai politik berkali kali menegur bawahan atau kadernya yang tidak mau mentaati peraturan yang telah ditetapkan dalam AD/ART, dan sedang bersetatus sebagai tersangka korupsi, maka berdasarkan AD/ART kader yang bandel itu dinonaktifkan sementara oleh ketua parpolnya sesuai dengan aturan yang berlaku, namun kader yang juga sedang bersetatus sebagai anggota dewan tetap menerima gaji, tunjangan, dan hak hak lainya sampai ada keputusan yang falid dari pengadilan.Â
Jadi dapat ditarik kesimpulan, bahwa galak adalah sifat pribadi yang emosional tanpa alasan yang kuat dan tidak berdasarkan hukum, sedangkan tegas merupakan sikap pribadi yang rasional yang memiliki alasan dan berdasarkan hukum yang ditetapi.
Dengan mengetahui perbedaan antara galak dan tegas maka akan terjadi penilaian tersendiri bahwa galak dan tegas sangat jelas berbeda, dari segi kewibawaan orang dengan sifat galak cenderung dibenci karena "keanehan" juga tempramen yang dimiliki, saya sebagai pribadi yang mempunyai watak menyukai kebebesan lebih merasa nyaman dan terarah jika atasan atau guru saya menegasi saya, dan sangat membenci apabila atasan saya bersifat semaunya sendiri, pemarah  tanpa alasan yang kuat.Â
Dengan mengamati sendiri tulisan ini sekaligus mewakili para siswa ataupun mahasiswa bahwa sebenarnya Guru terutama Guru BK yang terlebel "Galak" disekolahanya wajib memahami bahwa siswa anak anak yang mempunyai watak berbeda beda, ada yang ia mudah sekali mengikuti aturan, dan ada yang menyukai kebebasan, namun jika siswa yang taat bisa segera menuruti kemauan guru BK nya yang galak, tidak dengan siswa yang menyukai kebebasan ia akan mudah memberontak dan menyisihkan ruang kebencian dalam dirinya, maka sikap Tegas disaat seperti itu sangat dibutuhkan, karena dengan kerasionalan itulah siswa dengan watak yang menyukai kebebasan akan lebih mudah memahami daripada dengan sikap Guru BK yang tempramen.Â
Dengan demikian bagi Guru BK yang memiliki status sebagai sahabat para murid harus bisa menempatkan diri sebaikmungkin dengan membedakan antara sikap galak dan tegas agar pihak BK sendiri mampu menguasai emosi dan perasaan para murid yang ditanganinya dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H