Beberapa dari kita memiliki satu guru  yang nampak galak, suka mengintimidasi,  dan sikap menyebalkan lainya, bahkan tak jarang ada beberapa yang suka memberi hukuman keras karena kesalahan yang telah dilanggar siswa hingga tak sedikit yang memberi lebel "menyebalkan" pada guru tersebut.Â
Ya, kebanyakan dari kita menyebutnya guru BK, hingga tak jarang ketidaknyamanan terkadang muncul dari tiap benak siswa yang sudah pernah berurusan dengan guru BK semacam itu ,dan beberapa yang lain merasa tertekan hingga pada akhirnya siswa bukanya terbuka dan dapat berkonsultasi prihal perubahan sikap yang telah dialami secara nyaman pada konseler tetapi malah merasa bahwa  beban masalah bukan semakin bekurang malah bertambah. seperti yang dialami oleh teman saya sebut saja "mirza" bahwa dia merasakan ketidaknyamanan terhadap guru BKnya semasa masih duduk dibangku sekolah , ia bercerita tentang guru BK yang selalu menyalah nyalahakan dirinya tanpa ingin tau sebab atau faktor  apa yang dapat menjadikanya seperti itu, sehingga ia tidak merasa terbenahi.
Hal seperti itu sangat bertentangan dengan tujuan umum konseling itu sendiri yakni membantu setiap individu mengembanggkan diri secara optimal. Sebagai guru BK yang dapat mencapai tujuan utama tersebut lebih harus memahami hakikat guru bimbingan konseling yang sebenarnya seperti apa, oleh karena itu advokasi atas pemberian pembelaan terhadap hak hak atau kepentingan siswa harus terjalankan sebagaimana semestinya hingga dapat terbangun autenthic relationshiep yang baik yang terjalin antara guru BK dengan para siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H