Akhir-akhir ini banyak sekali café-café yang menjamur di kota Surabaya. Café-café seperti sudah menjadi gaya hidup baru bagi sebagian masyarakat baik muda maupun tua. Tempat untuk berkumpul, berbincang-bincang, mengerjakan tugas ataupun pekerjaan hingga untuk sekadar mengisi perut saja. Café-café tersebut berlomba-lomba menawarkan desain interior yang menarik dan juga menawarkan berbagai pilihan makanan dan minuman. Termasuk salah satu café ‘kekinian’ yang baru saja buka di kota pahlawan yaitu Food Coma. Food Coma dapat menjadi pilihan ketika bingung ingin menentukan pilihan makanan dan tempat terutama ketika pergi rame-rame dengan selera orang yang berbeda-beda.
Sumber : Dessy (dokumentasi pribadi)
Food Coma Surabaya merupakan cafetaria dengan konsep yang menghadirkan tenant-tenant food dan beverage. Kisaran harga yang dijual dari tenant-tenant cukup terjangkau sekitar Rp 5.000,00 sampai dengan Rp 45.000,00. Tenant-tenant memiliki genre masing-masing, mulai dari western, asia, dan Indonesia pun ada. Setiap tenant memiliki banyak pilihan menu makanan maupun minuman. Terdapat 10 tenant dalam cafetaria ini yaitu :
- Moshi Moshi menjual berbagai varian Japanese Food, mulai dari sushi, udon dll.
- Sandro’s Kitchen menjual steak dan berbagai macam snacks
- Dapur Wong Kito menjual makanan lokal khas dari Palembang
- Sedia menyediakan masakan khas Indonesia dan berbagai macam snacks
- Totillapasta menawarkan totilla, italian pasta dan lasagna
- Rujakoe menawarkan berbagai varian rujak khas Indonesia
- Fuel Bar, tenant yang menjual aneka macam jus segar
- Pupu Bowls, makanan atau dessert dalam mangkuk dengan berbagai pilihan topping
- Eighteen Coffee Kiosk merupakan spesialis dalam kopi
- Recremeur & Martabak Si Om menjual ice cream & martabak manis dan asin
Sumber : Dessy (dokumentasi pribadi)
Sumber : Dessy (dokumentasi pribadi)
Café yang terletak di daerah Ngagel Jaya Utara Surabaya ini menawarkan dua area yaitu area indoor yang full AC dan semi outdoor yang juga dilengkapi dengan kipas angin. Sistem pemesanan dalam café ini adalah pengunjung memilih tempat duduk yang sudah terdapat nomer pada setiap meja, mulai berkeliling dan memilih makanan ataupun minuman yang akan dibeli. Setelah itu, pengunjung memesan pada tenant tersebut dan menyebutkan nomer meja. Pembayaran dilakukan di kasir dan pengunjung tinggal menunggu makanan dan minumnan yang dipesan diantar oleh staff café.
Sumber : Dessy (dokumentasi pribadi)
Selain konsep tenant ini, cafe ini juga menawarkan interior yang juga dapat memanjakan mata. Gaya industrial sangat terasa sekali ketika memasuki cafe ini. Di mulai dari material mebel yang menggunakan besi, kayu dan kayu palet. Dari segi dinding, dinding menggunakan bata ekspos dan beberapa sisi dinding menggunakan semen. Plafon sengaja diekspos dengan menampilkan konstruksi dan tiang-tiang penyangga. Uniknya, setiap tenant memiliki desain yang berbeda sesuai dengan ciri khas masing-masing.
Sumber : Dessy (dokumentasi pribadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
