Jurnalisme multimedia tidak bisa lepas dari pemahaman jurnalisme online.
Pengertian jurnalisme online menurut Irawan (2014, dalam Puspita & Suciati, 2020, h. 132) adalah penyampaian informasi yang didistribusikan melalui internet.
Yang membedakan jurnalisme multimedia adalah "multimedia" nya. Multimedia merupakan kombinasi minimal tiga jenis media (Widodo, 2020, h. 24).
Artinya, jurnalisme multimedia merupakan penyampaian informasi melalui internet dengan menggunakan minimal 3 elemen multimedia.
Pembaca Berperilaku Multitasking
Media konvensional terbatas dalam menggunakan multimedia, namun dengan hadirnya jurnalisme multimedia, maka keterlibatan seluruh elemen multimedia dimungkinkan dalam satu berita.
Perubahan tersebut juga beriringan dengan perubahan perilaku pembaca.
Deuze (2014, h. 146) menyatakan bahwa pembaca berita telah mengamalkan perilaku multitasking.
Hal ini sejalan dengan wawancara terhadap 3 informan mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY Angkatan 2020 yang membaca berita setiap hari.
Informan pertama bernama Ariel Rizky Putra Hartono, Informan kedua bernama Angetrisha Merici Purnamasica, dan informan ketiga bernama Anneke Virna Murdoko.
Ketiganya adalah orang-orang multitasking.
Aku juga multitasking sih. Misalnya ngerjain tugas bisa sambil dengerin lagu, baca berita, terkadang mencari informasi juga di media sosial. Itu biasa aku lakukan (Informan 1, Wawancara, 9 Oktober 2022).
Aku termasuk multitasking. Kadang kalau ngerjain tugas bisa sambil dengerin musik atau bisa macam-macam. Kalau di kos itu, bisa TV itu nyala, tapi nyala aja buat ramai-ramai. Terus aku dengerin musik, aku ngerjain sesuatu (informan 2, Wawancara, 10 Oktober 2022).
Iya aku juga multitasking. Aku bisa baca berita sambil ngerjain tugas. Aku juga bisa makan sambil nonton atau makan sambil baca buku (Informan 3, Wawancara, 10 Oktober 2022).