Mohon tunggu...
Dessy Fitri Rachmadani
Dessy Fitri Rachmadani Mohon Tunggu... -

Dreamer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Istana Gaib di Kaki Gunung Salak

26 Maret 2014   17:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_317137" align="aligncenter" width="300" caption="Parahyangan Agung Jagatkartta di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor"][/caption]

BOGOR – Udara kota hujan sangat bersahabat. Hawa dingin dan semilir angin seolah menasbihkan kota yang tidak hanya enak dipandang mata, tapi nyaman untuk dinikmati. Bogor, itulah kota yang berada di pinggiran kota-kota metropolis seperti Jakarta, Tangerang dan Depok. Kota ini lebih pantas disebut sebagai kota wisata daripada sebutan kota hujan yang saat ini melekat pada daerah penghasil talas dan asinan ini.

Bagi Anda yang menyukai kegiatan travelling, Parahyangan Agung Jagatkartta merupakan destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Parahyangan terbesar di Pulau Jawa ini terletak di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bangunan Parahyangan nan megah ini berdiri di kaki Gunung Salak. Suasana tenang dan damai merupakan atmosfir paling menonjol di tempat ini. Tidak heran, selain menjadi tempat ibadah, tidak sedikit juga para pengunjung yang datang untuk menikmati suasana wisata Parahyangan.

Pembangunan candi di Parahyangan Agung Jagatkartta dimulai pada tahun 1995 silam. Banyak masyarakat yang menyebut tempat ini sebagai Pura. Namun Jro Mangku Gede Darsa menegaskan bahwa tempat ini bernama Parahyangan karena lokasinya yang terletak di Tanah Sunda. Parahyangan sendiri berasal dari kata Priangan yang memiliki arti gembira.

“Pura identik dengan di Bali. Karena kita di sini sudah dikatakan global, bukan saja untuk umat Hindu, dan karena pura ini terletak di tanah Sunda, jadi disebutlah Parahyangan. Orang Bandung biasa menyebutnya dengan Priangan,” ujar Jro Mangku Gede Darsa, Ketua Adat di tempat tersebut.

Banyak jemaat yang ingin beribadah ke Parahyangan Agung Jagatkartta. Tidak hanya dari dalam negeri, jemaat dari luar negeri pun banyak yang datang ke tempat ini. Jro Mangku Gede Darsa menjelaskan bahwa jemaatnya bahkan ada yang berasal dari Eropa dan Amerika.

Kehadiran Parahyangan Agung Jagatkartta memang disambut antusias, baik oleh umat Hindu maupun warga sekitar Kecamatan Tamansari. Hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat biasa yang berkunjung ke Parahyangan ini. Jika anda ingin mengunjungi tempat yang indah ini, biasanya Parahyangan dibuka untuk umum dari pukul 11.00 siang hingga 15.00 sore. Jro Mangku Gede Darsa sendiri mengakui bahwa ramainya pengunjung yang mendatangi Parahyangan, secara tidak langsung sudah membuat tempat ini sebagai salah satu objek pariwisata di kota hujan. Hal ini selaras dengan rencana ke depan Pemerintah Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor yang akan mulai mengembangkan Parahyangan Agung Jagatkartta untuk menjadi salah satu destinasi wisata religi dan budaya di kemudian hari.

Bagi Anda yang ingin menikmati pesona Parahyangan ini, jangan khawatir. Untuk saat ini, pengunjung yang datang mengunjungi Parahyangan bebas biaya masuk. Memang, akses yang masih relatif sulit menjadi hambatan tersendiri untuk sampai ketempat ini. Diperlukan waktu kurang lebih 1 jam dari pusat kota Bogor untuk sampai ke Parahyangan yang terletak di kaki Gunung Salak ini. Memakai kendaraan pribadi ataupun transportasi umum dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin berkunjung. Tinggal Anda sendiri yang menentukan.

Parahyangan Agung Jagatkartta ibarat sebuah istana megah di Gunung Salak yang mempersatukan umat. Pesona dan daya tariknya mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dalam kedamaian. “Yang mangku harapkan saat ini, mari kita damai. Hiduplah dengan cara apa yang bisa kita lakukan. Selau melihatlah ke samping dan saling menghormati sesama,” tutup Jro Mangku Gede Darsa. (DFR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun