Mohon tunggu...
Dessy Apriyani
Dessy Apriyani Mohon Tunggu... Perawat - Perawat di RSUD Kabupaten sekadau, Kal-Bar dan mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Saya seorang perawat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nursing: Caring and Therapeutic

2 Juni 2023   16:17 Diperbarui: 10 Juni 2023   15:03 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kita pasti pernah mengalami kondisi sakit, yaitu suatu keadaan dimana telah terjadi penurunan atau gangguan pada fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan atau spiritual seseorang (Potter & Perry, 2009). Sakit bukan lah suatu kondisi yang menyenangkan, kondisi sakit dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, bukan saja pada individu yang sedang sakit tetapi juga akan berdampak pada orang lain dan lingkungannya. Sakit akan memberi dampak yang kompleks dimana terjadi perubahan tingkah laku, emosional, perubahan dalam peran, citra tubuh, konsep diri, dan dinamika dalam sebuah keluarga.

Ketika seseorang sakit, maka ia memerlukan perawatan. Perawat adalah seseorang yang dianggap kompeten untuk memberikan pelayanan kerawatan karena seorang perawat sudah diperlengkapi dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pelayanan keperawatan diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit, dimana di dalamnya mencakup upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang profesional karena memiliki landasan ilmu dan kiat-kiat keperawatan.

Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk hidup yang unik dan utuh atau holistik yang terdiri dari fisik-psikologi-sosialbudaya-spiritual, karena itu dalam memberikan asuhan keperawatan, keseluruhan  aspek tersebut harus menjadi perhatian perawat. Praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat adalah dalam bentuk asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan  merupakan serangkaian interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien dan lingkungannya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien dan meningkatkan kemampuan serta kemandirian klien dalam merawat dirinya.

Bagaimana agar asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat dapat mencapai tujuan tersebut? Tentu saja antara perawat dan klien harus memiliki interaksi yang baik. Interaksi antara perawat dan klien adalah dalam bentuk suatu hubungan yang terapeutik. Dalam hubungan yang terapeutik tersebut perawat dan klien memiliki pengalaman pembelajaran yang timbal balik, dimana rasa kemanusiaan, saling menghormati, dan saling menerima perbedaan sosial budaya menjadi dasar hubungan perawat-klien. Dalam hubungan ini seorang perawat bukan saja harus terampil, tetapi juga harus memiliki kualitas personal yang baik, sehingga perawat dapat memberi pengaruh terhadap perubahan perilaku dan pemahaman bagi kliennya (Stuart, 2013).

Menjadi terapeutik artinya perawat memakai dirinya untuk dapat memberi pengaruh bagi klien. Agar menjadi diri yang terapeutik, maka penting bagi seorang perawat untuk memiliki kualitas personal dan keterampilan klinis yang baik. Kualitas personal yang baik dari seorang perawat adalah apabila perawat memiliki nilai inti dari profesi keperawatan, yaitu Caring.

Apa yang dimaksud dengan caring? Jean Watson (1985) menyatakan bahwa caring adalah komitmen moral yang dinyatakan oleh seorang perawat baik secara verbal maupun nonverbal untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada pasien, keluarga dan kerabatnya. Caring berfokus pada kepentingan dalam memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan pasien selama menerima asuhan keperawatan atau pelayanan kesehatan.

Caring digambarkan sebagai suatu sikap atau kemampuan untuk mengetahui dan memahami kondisi klien (knowing); kehadiran perawat tidak saja secara fisik tetapi juga secara emosional yaitu dengan menunjukkan sikap ingin membantu klien (being with). Caring juga berarti bekerja sama dengan klien dalam mengantisipasi kebutuhan klien sambil tetap menjaga martabatnya (doing for). Di dalam caring, perawat harus memampukan, mendukung, dan  memberdayakan klien (enabling) serta memiliki kepekaan terhadap harapan dan membangun harapan orang lain dengan cara selalu siap menolong dan memberi harapan (maintaining believe); (Alligood, 2014).

Caring merupakan konsep utama dalam keperawatan yang menjadi pembeda antara profesi keperawatan dengan profesi kesehatan lainnya dan konsep ini menjadi landasan filosofis bagi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan. Kepribadian yang caring harus dimiliki oleh seorang perawat. Ciri-cirinya adalah memiliki sifat altruisme atau rela membantu orang lain; memiliki kecerdasan emosional yaitu mampu mengenali dan peka terhadap perasaan orang lain dan diri sendiri, serta mampu mengelolanya. Perawat dengan kepribadian caring juga ditunjukkan dengan memiliki kestabilan emosi yaitu mampu mengendalikan dirinya dalam berbagai situasi, mampu berpikir logis dan tenang sehingga mereka dapat memecahkan masalah pasien dengan beberapa strategi keperawatan. Kepribadian caring juga berarti perawat memiliki integritas pribadi yaitu bertanggung jawab, tepat janji dan dapat dipercaya serta optimisme yaitu sikap positif terhadap masa depan (Kuntarti dkk, 2020).

Caring haruslah menjadi perilaku atau karakter dari seorang perawat. Kepribadian caring yang dimiliki perawat merupakan pondasi untuk pemberian asuhan keperawatan yang profesional dalam mencapai kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan. Agar memiliki karakter tersebut maka diperlukan suatu proses yang berkembang dari waktu ke waktu yang menghasilkan pendalaman dan transformasi dalam hubungan perawat dan klien sehingga menjadi suatu hubungan yang terapeutik.

Dengan kepedulian yang diterima oleh klien dapat meningkatkan proses kesembuhan bagi klien, rasa kesejahteraan dan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat.  Selain memberi manfaat bagi klien caring juga bermanfaat bagi perawat, dengan caring perawat akan mencapai aktualisasi diri karena dengan melayani orang lain melalui caring atau kepedulian maka individu dapat menghayati makna hidup atau keberadaan dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun