Mohon tunggu...
DESSY ANGELIA SYAWALANI M
DESSY ANGELIA SYAWALANI M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unikom

Senang meromantisasi pengalaman melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dipatahkan Ekspektasi? Mari Tumbuhkan Asa Kembali!

20 Maret 2024   14:25 Diperbarui: 20 Maret 2024   14:35 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang akan kamu lakukan ketika dihadapkan pada realita yang tak sesuai ekspektasi? Apakah kamu akan marah? Sedih? Atau justru akan pasrah? Kamu boleh saja mengekspresikan kekecewaanmu, tapi jangan lupa bahwa kamu harus bangkit. Untuk itu, mari ku perkenalkan dirimu pada kisah seorang anak yang lahir tepat dua pekan sebelum tsunami Aceh menggemparkan dunia pada tahun 2004.

Kelahiran anak tersebut merupakan kelahiran yang sangat ditunggu-tunggu -sama seperti anak pertama pada umumnya. Anggota keluarga baru yang kemudian sepakat diberi nama Dessy Angelia Syawalani Maulana, dengan panggilan Dedes. Nama indah itu adalah milikku, yang menurut orang tuaku bermakna “Bidadari yang lahir di bulan Desember di mana bertepatan dengan bulan Syawal, dibantu oleh dokter Ani dan merupakan anak dari Maulana”. Nama yang di dalamnya tetap terkenang jasa sang dokter, unik sekali bukan?

Terlahir sebagai ekstrovert, membuatku suka berkumpul, berbicara dan menjadi pusat perhatian. Selain itu, aku adalah seorang anak yang teguh pendirian. Sekali tidak, bagiku tetap tidak. Tipe anak yang keras kepala, terorganisir dan lebih suka mengatur daripada diatur. Aku menyukai warna ungu, hal itulah yang mendasari alasan mengapa kamarku di cat warna lilac.

Semasa Sekolah Menengah Pertama (SMP), aku terpilih mengikuti Jambore Daerah Pramuka Jawa Barat di Sumedang pada tahun 2017 dan Jambore Literasi di Kabupaten Bandung Barat pada tahun yang sama. Begitu pula ketika aku berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), aku termasuk jajaran siswa berprestasi yang berasal dari jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Sumber: Fauzan Kesuma/Disdik Prov Jabar
Sumber: Fauzan Kesuma/Disdik Prov Jabar

Beberapa prestasiku di antaranya; peserta Kompetisi Sains Nasional bidang Kimia, penulis dalam program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional, finalis dalam Lomba Cipta Puisi tingkat Pelajar dan Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Inspektorat Daerah Provinsi Jawa Barat, awardee Beasiswa Umroh bidang Tahfidz, hingga menjadi salah satu lulusan terbaik dari SMA yang ku tempuh. Tidak hanya dalam bidang akademik, aku juga aktif dalam bidang non-akademik sebagai ketua organisasi dan terlibat dalam berbagai kepanitiaan.

Hari demi hari berlalu, saatnya aku menentukan pilihan setelah lulus dari SMA. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi satu-satunya pilihan untukku melanjutkan pendidikan dikarenakan jaraknya yang cukup dekat. Namun ternyata, hidup tak selalu sejalan dengan apa yang kita inginkan. Ada campur tangan Tuhan yang tidak dapat diprediksi, akan dituntun pada jalan yang mana kaki ini melangkah. Kecewa bukan main ketika aku tidak diterima pada program studi Kimia Murni yang menjadi dambaanku saat itu. Ternyata, menjadi salah satu siswa berprestasi tidak menjamin jalan pendidikanku akan mudah.

Berangkat dari pengalamanku sebagai penulis dan minatku terhadap public speaking, aku banting setir pada program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Komputer Indonesia -niat hati ingin mengasah bakatku yang lain. Sedangkan, UPI menjadi universitas yang setiap hari aku lewati ketika naik dan turun dari angkutan umum. Universitas yang memang bukan tempatku belajar, tetapi pada akhirnya menjadi tempatku mengabdikan diri sebagai pengajar. Tentu saja aku bukan dosen, aku adalah salah satu pengajar “Bimbingan Baca Qur’an” yang merupakan bagian dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Aku selalu percaya, bahwa balas dendam terbaik adalah dengan menjadikan dirimu lebih baik. Aku mungkin memang tidak berjodoh dengan suatu tempat, tetapi aku masih bisa belajar dan berkembang di tempat lain.

Sekian kisah yang dapat kuutarakan, sampai bertemu di tulisanku yang lain. Jika kalian ingin mengenalku lebih lanjut, mari berteman dan sapa aku di Instagram @deanelsyaulaa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun