Menikmati cahaya matahari pagi dengan kondisi mobil yang melaju cepat tanpa hambatan adalah kebahagiaan pagi yang sempurna tanpa macet di Bekasi, terbayang sudah kelak mengumpulkan pundi-pundi pengalaman berkebun bersama teman dari komunitas blogger adalah alasan lain sebagai penyemangat yang disusul tekad menjadi generasi pengubah yang menabur kepedulian antar sesama dan lingkungan.
Hati adalah peran penting sebagai kompas panggilan diri sendiri untuk berkontribusi dalam menggagas ide penyelamatan lingkungan dan perubahan bagi lingkungan hidup yang lebih baik dan hijau. Melirik kembali ke belakang, undangan sebagai perwakilan blogger untuk event Bekasi Berkebun yang diadakan di kediaman Rumah Dinas Wakil Walikota Bekasi Bapak Ahmad Syaikhu bekerjasama oleh kokgituya.com menjadi hal yang sangat menarik serta pemicu bagi panggilan kecil serta bisikan-bisikan yang seringkali rindu akan berbuat baik dan bermanfaat bagi lingkungan dan sesama. KokGituya.com adalah komunitas blogger atau Blog agregator yang dibuat oleh pihak PT Astra Daihatsu Motor Indonesia.
Wejangan dari Bapak Ahmad Syaikhu Wakil Walikota Bekasi
Event Bekasi Berkebun ini sendiri memberikan kita kesempatan untuk mengimplementasikan serta mengekplorasi, memanjakan pikiran dalam melepas penat kegiatan sehari-hari. Membuat diri pribadi serasa tergerak dengan rangkaian kegiatan yang ditawarkan. Selain belajar berkebun, kita disuguhkan informasi menarik mengenai Valencia Foundation melalui pembicara oleh Mbak Prita Wibisono, Valencia Foundation adalah wadah yang bergerak dalam kegiatan-kegiatan sosial serta memayungi terbentuknya komunitas-komunitas sosial seperti Blood For Life Indonesia (fokus membantu kebutuhan donor darah), 3Little Angels Movement (fokus membantu anak-anak sakit dari keluarga kurang mampu), BFL Action (Aksi Cepat Tanggap relawan bantu korban bencana) dan LittleStep Movement (Fokus membantu anak2 jalanan dan panti2 asuhan yang kurang mendapat bantuan). Wadah ini dibentuk untuk mewujudkan misi “feel good by doing good things” Emosi kita seperti ditarik ulur oleh cerita mengenai salah satu pasien perempuan berusia 4 tahun menderita leukimia di rumah harapan yang selalu riang gembira ketika para relawan bertanya kepadanya. Bayangkan bagaimana kita yang hanya sakit kepala atau migrain biasa, seringkali ngeluh di facebook. Hal seperti ini yang membuat kita kembali berpikir, masih banyak hal baik yang perlu kita share di media sosial.
Kemudian kita diajak berdiskusi yang dikemas apik oleh mas Eko selaku Tim dari kokgituya.com powered by Daihatsu untuk membahas peran
“Kekuatan microblog dan Blog untuk social campaign” serta menilik asiknya piknik bersama
Daihatsu Granmax. Mobil yang di desain dengan kelebihan kabin yang luas ini tentu mampu menampung banyak penumpang, dengan suspensi mesin yang lembut tentunya. Berkendara dengan
Daihatsu Granmax tidak lagi menjadi hal yang baru bagi saya, karena mobil
Daihatsu Granmax adalah mobil yang dipilih sebagai sarana transportasi Shuttle atau jemputan kantor dalam wadah koperasi Citra Marga. Mobil Daihatsu Granmax ini juga digunakan sebagai mobil yang digunakan raja-raja (sebutan bagi para collector gerbang di gardu Tol) sebagai sarana Transportasi utama dari kantor ke gerbang tol, mobil yang cukup nyaman dikendarai dengan harga terjangkau, daya muat yang banyak dan suspensi yang mampu diandalkan ini tentu menjadi pilihan yang tepat. Kegiatan lainnya juga yang tidak kalah menarik, kita diajak berkeliling oleh pihak Bekasi berkebun dan Daihatsu untuk sama-sama mencintai lingkungan dan diajak berperan serta langsung, mba Anna dari Bekasi Berkebun memberikan informasi bagaimana mengenal media tanam yang baik, mengetahui perbedaan benih dan bibit serta belajar menanam kacang panjang, kangkung, cabai, dan lain-lain. Tahun ini pihak Daihatsu menargetkan tanam 20 ribu tanaman produktif, sedangkan tahun lalu Daihatsu telah mencapai target 10 ribu tanaman produktif yang berhasil ditanam.
Kegiatan sosial yang diberikan pihak Daihatsu tidak hanya sampai dalam Target Penanaman tanaman produktif saja, melainkan melakukan penangkaran penyu. Hal-hal baik seperti ini yang terkadang tenggelam tanpa banyak informasi yang ditangkap oleh masyarakat . Di sini, fungsi para
Blogger menentukan dan menaikkan traffik serta mengkonvergensi dari berita yang kurang tertangkap awak media setidaknya mampu menjadikan kegiatan atau hal baik terekspose ke masyarakat luas. Bahkan saya mengetahui bahwa tahun lalu Bekasi Berkebun sendiri melakukan kegiatan pembuatan pupuk kompos di belakang Rumah Dinas Kediaman Wakil Walikota Bekasi dari sumber para blogger juga, sehingga mampu menghasilkan 2 ton pupuk kompos, pupuk kompos sendiri mereka buat dari campuran cacahan daun kering, kotoran sapi, dedak, kapur dan dekomposer. Masa panen pupuk kompos sekitar 22 hari. Berkeliling di halaman rumah dinas wakil walikota Bekasi kita akan menjumpai banyak biopori disekeliling halaman, biopori sendiri adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Hal yang sangat disayangkan karena peran pers kurang tanggap dalam mengekpose kegiatan baik ini, padahal hal seperti ini layak untuk dapat diangkat ke media sehingga membukakan pintu untuk mengajak orang-orang kembali cinta terhadap lingkungan. Kegiatan ini seperti memutar ulang kenangan sewaktu saya menjadi salah satu finalis blog competition di salah satu brand kopi terbesar yang berpusat di lampung khususnya kabupaten Tanggamus. Disana kita diajarkan bagaimana pembuatan pupuk kompos, apa saja fungsi sampah organik, mengenal lebih jauh demoplot area nursery atau lahan pembibitan serta mengetahui apa itu dekomposer (zat pengurai yang membantu siklus nutrisi kembali ke ekosistem) bersama para agriculture specialist dari UGM.
para blogger lg melakukan proses penanaman benih kacang panjang melalui media tanam nih guys
Bekasi Berkebun sendiri memiliki konsep 3E (Edukasi, Ekologi, dan Ekonomi) yang diusung sebagai dasar untuk mengampanyekan Bekasi hijau. Sedangkan para komunitas Bekasi berkebun mempunyai istilah yang mereka gaungkan dan banyak dipakai dengan sebutan para Greeners.
Dijaman sekarang ini, para blogger sudah hampir disetarakan dengan para jurnalis. Contoh nyata adalah semakin maraknya event-event yang mengundang para blogger untuk turut andil, ikut serta untuk memberikan berita berupa peristiwa, pengalaman, dan reportase, bisa juga pendapat, ulasan atau analisa yang termasuk kedalam opini, selain itu bisa merupakan gagasan atau ide seperti tulisan ringan atau catatan harian, fiksi, tips dan tutorial. Secara target, sosial media bisa menjangkau khalayak yang cukup luas, sehingga mampu menjadi sebuah konvergensi, dimana trending topik di sosial media bisa menjadi isu hangat di televisi.
Menulis banyak hal baik seperti halnya menanam benih dalam berkebun yang kelak dapat kita panen sebagai pelajaran dan pengalaman berharga di masa depan. Selamat menulis dan selamat berkebun. Mari Hijaukan Bekasi.
Dessy Achieriny@yahoo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya