Sering kali pada pelaksanaannya guru merasa bahwa menggunakan kata kerja pada tingkatan yang lebih tinggi menunjukkan bahwa kualitas pembelajarannya sangat baik. Mereka kadangkala melupakan capaian yang di bawah C1-C2. Hal ini dipengaruhi juga tuntutan yang sering didengungkan untuk merancang pertanyaan atau pembelajaran yang HOTS (High Order Thinking Skill). LOTS (Low Order Thinking Skill) sering terabaikan. Lalu apakah benar yang disusun sudah HOTS atau hanya LOTS?
Guru sering terjebak pada masalah ini.Â
Benjamin Bloom menyususn taksonomi dengan sangat baik, untuk dapat mencapai HOTS siswa perlu melewati tahap LOTS. Hal ini yang menyedihkan.
Sering guru terlewat, alih alih mengejar HOTS sehingga melewatkan LOTS, berasumsi siswa sudah bisa, pada kenyataannya belum. Hal ini bisa menjadi ketimpangan. Hal-hal esensi bisa saja terlewat dari proses pembelajaran dan seperti kejar tayang. Siswa juga bisa mengganggap pelajaran menjadi lebih sulit karena mereka melewatkan masa-masa menyenangkan saat belajar di tahap LOTS.Â
Mari kita mengenali karakter dari subjek pelajaran yang dibawakan, mengidentifikasi karakter siswa agar pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
Pembelajaran sekarang memang harus ke tahap HOTS namun mulailah dari LOTS agar siswa merasa terbantu.Â
Salam edukasi !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H