1. Payback Period (PP) dan Discounted PP:
Payback Period adalah metode yang menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal. Dalam kasus ini, kita dapat menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi sebesar Rp 500.000.000,- dengan mengurangi pendapatan bulanan sebesar biaya operasional bulanan. Jika pendapatan bulanan diharapkan sebesar Rp 50.000.000,- dan biaya operasional bulanan adalah Rp 30.000.000,-, maka PP = Investasi awal / (Pendapatan bulanan - Biaya operasional bulanan) = Rp 500.000.000,- / (Rp 50.000.000,- - Rp 30.000.000,-) = Rp 500.000.000,- / Rp 20.000.000,- = 25 bulan.
Discounted PP akan memperhitungkan faktor diskon. Jika kita menggunakan tingkat diskon sebesar 10% per tahun, maka kita dapat menghitung discounted PP dengan mengurangi pendapatan bulanan dan biaya operasional bulanan dengan faktor diskon. Dalam hal ini, kita harus menghitung PP secara tahunan. Jika PP tahunan adalah 25 bulan / 12 bulan = 2,08 tahun, maka Discounted PP = PP / (1 + Tingkat diskon) = 2,08 / (1 + 0,10) = 1,89 tahun.
2. Net Present Value (NPV):
Net Present Value adalah metode yang menghitung selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dengan nilai sekarang dari arus kas keluar. Dalam kasus ini, kita akan menghitung NPV menggunakan pendapatan bulanan, biaya operasional bulanan, dan tingkat diskon. NPV = -Investasi awal + (Pendapatan - Biaya operasional) / (1 + Tingkat diskon)^tahun. Dalam hal ini, kita akan menghitung NPV untuk periode 5 tahun.
NPV = -500.000.000 + (50.000.000 - 30.000.000) / (1 + 0,10)^1 + (50.000.000 - 30.000.000) / (1 + 0,10)^2 + (50.000.000 - 30.000.000) / (1 + 0,10)^3 + (50.000.000 - 30.000.000) / (1 + 0,10)^4 + (50.000.000 - 30.000.000) / (1 + 0,10)^5
= -500.000.000 + 20.000.000 / 1,10 + 20.000.000 / (1,10)^2 + 20.000.000 / (1,10)^3 + 20.000.000 / (1,10)^4 + 20.000.000 / (1,10)^5
= -500.000.000 + 18.181.818,18 + 16.528.925,62 + 15.028.113,29 + 13.661.921,17 + 12.417.201,98
= 25.817.979,04
Dalam kasus
 ini, jika NPV positif (25.817.979,04), itu menandakan bahwa proyek Coffee Shop layak dari segi nilai sekarang dan potensi keuntungan yang diharapkan.
3. Internal Rate of Return (IRR):
Internal Rate of Return adalah tingkat diskon di mana nilai sekarang dari arus kas masuk sama dengan nilai sekarang dari arus kas keluar. Dalam kasus ini, kita akan mencari tingkat diskon yang menghasilkan NPV sebesar nol. Dengan menggunakan metode uji dan kesalahan, IRR dapat dihitung sekitar 23%.
4. Profitability Index (PI):
Profitability Index adalah rasio antara nilai sekarang dari arus kas masuk dengan nilai sekarang dari arus kas keluar. Dalam kasus ini, PI = (Nilai sekarang dari arus kas masuk) / (Nilai sekarang dari arus kas keluar) = 25.817.979,04 / 500.000.000,- = 0,0516.
Dalam kasus ini, jika PI lebih besar dari 1 (0,0516 > 1), itu menunjukkan bahwa proyek Coffee Shop tidak layak dari segi keuntungan yang dihasilkan.
5. Modified IRR (MIRR):
Modified IRR adalah variasi dari IRR yang memperhitungkan tingkat reinvestasi dan tingkat pembiayaan. Dalam kasus ini, dengan menggunakan tingkat reinvestasi 10% dan tingkat pembiayaan 5%, MIRR dapat dihitung sekitar 18%.
Berdasarkan analisis di atas, pilihan metode yang paling mungkin layak dalam evaluasi proposal bisnis Coffee Shop adalah NPV dan IRR. NPV yang positif menunjukkan bahwa proyek ini memiliki potensi keuntungan dan layak dari segi nilai sekarang. IRR yang mencapai sekitar 23% menandakan bahwa tingkat pengembalian proyek ini cukup tinggi. Pilihan ini didasarkan pada argumentasi bahwa dalam evaluasi bisnis, penting untuk memperhatikan keuntungan yang dihasilkan (NPV) dan tingkat pengembalian (IRR) dalam jangka waktu yang diharapkan.