akhir akhir kemacetan yang sangat parah tidak bisa terelakkan lagi di jalanan indralaya palembang. jalan tersebut merupakan jalan lintas timur yang juga merupakan jalan penghubunga antara kota palembang dan indaralaya. beberapa tahun yang lalu ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di kota palembang, perjalanan yang saya tempuh untuk menuju indaralaya hanya sekitar satu jam bahkan terkadang kurang dari satu jam. dan juga menurut cerita beberapa dosen saya yang juga alumni dari kampus saya menimba ilmu di Unsri, perjalanan yang mereka tempuh dari palembang ke indaralaya hanya memakan waktu sekitar 40 menitan lebih.
namun satu tahun belakangan ini, kemacetan hampir tiap hari melanda jalan lintas timur palembang indralaya. mengingat kampus UNSRI terbagi menjadi dua yaitu kampus bukit dan indralaya, aktivitas paling banyak terdapat di kampus indralaya sehingga mahasiswa dan dosen yang berdomisili di palembang harus berangkat ke indaralaya setiap harinya, bisa dibayangkan banyaknya oarang yang berlalu lalang setiap harinya di perjalanan menuju indaralay, belum lagi jalan tersebut adalah jalan lintas timur dimana bus-bus dan truk pengangkut barang dari pulau jawa menuju berbagai ke kota di pulau sumatera pasti melewati jalan lintas timur indaralaya.
hal ini diperparah lagi dengan truk truk pengangkut batubara, yah SUMSEL sangat kaya akan hasil-hasil tambang dan migas, bisa dilihat dari perusahaan pertambangan dan migas yang ada disini seperti PT BA, PERTAMINA, MEDCO dll. namun batubara yang diangkut menggunakan truk tersebut bukan milik PT BA, melainkan milik perusahaan-perusahaan tambang daerah yang pemiliknya merupakan pejabat-pejabat daerah setempat. perusahaan tambang batubara seperti ini ada di daerah batu raja dan lahat.
jalan lintas timur indralaya merupakan salah satu jalan penghubung antara berbagai daerah di sumsel menuju kota palembang. maka tidaklah mengherankan kemacetan yang terjadi di jalanan lintas timur indarlaya, belum lagi kecelakaan yang sering terjadi seperti truk-truk batu bara yang sering terbalik, bahkan ada truk yang mogok ditengah jalan sehingga hanya satu ruas jalan yang berfungsi. mengingat ruas jalan yang sempit walaupun sekarang sudah diperlebar tetap saja tidak cukup menampung arus kendaraan yang melintas setiap harinya.
saya berharap pemerintah terkait bisa segera mengatasi permasalahan ini. karena kemacetan ini sangat menggangu terutama bagi para mahasiswa dan dosen, aktivitas perkuliahan bisa terganggu karena kemacetan ini. dulu ketika saya masih semester satu jam perkuliahan di mulai pukul 08.00 wib, akan tetapi setelah saya di semeter 3 jam perkuliahan menjadi pukul 08.30 wib. hal ini dikarenakan sering mahasiswa maupun bus yang membawa dosen terlambat tiba di indaralaya, hampir sebagian dosen berdomisili di palembang. jam perkuliahan pun melorot dan jadwal menjadi kacau.
bahkan tahun lalu dampak yang sangat dasyat karena macet, wisuda yang dimulai pukul 09.00 wib mundur menjadi pukul 11 kurang, Rektor, dosen dan calon wisudawan dan wisudawati yang berdomisili di palembang terjebak macet yang sangat parah, kendaraan padat merayap, tidak bisa bergerak dari jalanan indarlaya hingga kertapati, akhirnya mereka memutuskan putar balik ke arah stasiun kertapati, dan Rektor naik kreta ekonomi menuju indaralaya, pengalaman yang takkan di lupakan Bu rektor mingkin seumur Hidup beliau.
mungkin salah satu solusi menurut pendapat saya dalah membatasi jumlah truk penganggkut batu bara yang lewat dan memfungsikan kembali kreta api yang saat ini tidak beroperasi karena kerusakan rel, aktivitas perbaikan jalan yang cepat karena sering kali jalanan rusak dibiarkan begitu saja tunggu berbulan-bulan kemudian diperbaiki selain itu saya berharap ada solusi jitu dari pemerintah terkait masalah ini.
semoga bermamfaat, mohon maaf jika da yang tersinggung karena tulisan saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H