Mohon tunggu...
Desqiara NaftaliRamadhinia
Desqiara NaftaliRamadhinia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Sukses adalah pencapaian mudah jika pantang menyerah temanmu

Selanjutnya

Tutup

Money

Teknologi Informasi bagi Bisnis Online

18 Juni 2021   14:00 Diperbarui: 18 Juni 2021   14:15 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pengertian teknologi informasi menurut Martin yang dikutip oleh Andi Makkulawu (2019:28) “merupakan teknologi yang tidak hanya pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi.”

Sedangkan menurut Wikipedia, Teknologi Informasi (TI) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan Information Technology adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi merupakan sebuah teknologi yang berfungsi untuk memudahkan dalam menyampaikan atau menerima sebuah informasi.

Pada era ini, perkembangan teknologi informasi dapat dibilang cukup pesat. Tak sedikit orang yang mengombinasikan usahanya dengan teknologi informasi, tak pandang usaha kecil ataupun usaha besar. Terlebih dengan adanya Pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin enggan untuk keluar rumah dan lebih memilih melakukan segala aktivitasnya dari rumah.

Banyak keuntungan bagi usaha atau perusahaan yang menggunakan teknologi informasi di dalam bisnis mereka, seperti adanya sektor bisnis baru yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha. Sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk melakukan promosi bisnis, dan perusahaan juga dapat merancang sebuah Company Profile berbasis web yang akan memudahkannya dalam memberikan informasi kepada pelanggan tentang profil perusahaan mereka, dan juga dapat bertukar informasi bisnis dengan jarak jauh melalui video conference atau video call, dapat mengirimkan file dengan mudah dan cepat melalui fitur e-mail ­atau google drive, dapat membangun usaha seperti Online Shop tanpa harus membuka toko secara offline melalui situs belanja online atau yang lebih sering dikenal dengan e-commerce, dan masih banyak lainnya.

Seperti yang kita ketahui, bisnis Online Shop atau yang lebih dikenal dengan olshop telah menjamur pada era ini. Dalam penggunaannya olshop cukup praktis dan efisien karena dapat diakses di mana pun dan kapan pun hanya dengan menggunakan smartphone yang kita miliki. Olshop juga menyediakan pilihan barang yang lebih bervariatif dengan merk beragam dan dapat berasal dari mana saja, bahkan luar negeri sekalipun. Selain itu, sistem pembayaran yang disediakan juga cukup mudah dan banyak pilihan seperti, transfer ke beberapa bank ternama, menggunakan credit card, dompet elektronik atau yang lebih sering dikenal dengan e-wallet,dll.

Kini beberapa e-commerce juga sudah menyediakan fitur paylater dalam sistem pembayarannya. Para e-commerce juga menyediakan berbagai macam promo diskon hingga cashback. Strategi marketing seperti ini cukup menarik minat para pelanggan terutama kaum wanita yang biasanya akan berburu diskon.

Namun dengan belanja secara online, barang yang sampai bisa saja tidak sesuai dengan ekspektasi atau harapan kita saat membelinya. Karena saat membeli barang tersebut, kita hanya  mengandalkan beberapa gambar yang ditampilkan oleh penjual dan beberapa review dari pelanggan lain. Tetapi, tak banyak pelanggan yang menyertakan foto produk saat menulis komentar barang yang dibeli, sehingga para pelanggan hanya akan memilih produk yang sudah dibeli oleh banyak orang dan mengakibatkan para penjual yang baru terjun di dunia bisnis online akan sangat kesusahan dalam memperoleh pelanggan.

Para pelanggan juga sering kali menjadi konsumtif dengan membeli barang-barang yang sebenarnya hanya keinginan semata. Hal ini sering disebabkan karna banyaknya promo yang disediakan oleh e-commerce yang membuat para pelanggan menjadi “gelap mata” dan khilaf.

Maraknya pebisnis online juga sering kali disalahgunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang tanpa merasa bersalah akan memanfaatkan momen ini untuk membangun bisnis online shop bodong dan meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Maka, kini beberapa e-commerce terpercaya akan memberikan jaminan atas tersampainya produk yang dikirimkan oleh penjual. Dengan demikian, kita tetap harus berhati-hati dan waspada saat ingin membeli barang secara online dan pandai dalam memilih e-commerce. Para penjual yang belum mengombinasikan bisnisnya dengan teknologi informasi juga diharapkan dapat ikut berkontribusi agar dapat menghadapi persaingan para pedagang yang semakin ketat.

Kessi, Andi Makkalawu Panyiwi. 2019. Motivasi, Kompetensi, dan Penguasaan Teknologi Informasi Pada Kepuasan Kerja dan Kinerja Dosen. Surabaya: Jakad Media Publishing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun