Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menunggu Ramadan

22 Juni 2017   16:20 Diperbarui: 6 Mei 2020   01:53 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Siapa? Aku atau Mbok Surti?”

“Mbok Surti,” tawa kami pun pecah di emparan toko.

“Hampir enam tahun.”

“Keluarganya?”

“Itulah yang sedang Mbok Surti tunggu. Ini tahun keenam Mbok Surti menunggu di tempat ini.”

“Lantas mana keluarganya?”

“Tak akan pernah datang.”

“Kurang ajar anak-anak zaman sekarang. Meninggalkan orang tuanya di panti jompo sedangkan mereka bersenang-senang.”

“Bukan begitu. Anak Mbok Surti sangat bertanggung jawab. Sebelum kejadian itu, anaknya masih rajin mengirimi uang dan juga menjenguk untuk kemudian menginap di panti sampai lebaran usai.”

“Kejadian apa?”

“Anaknya tewas tertabrak kereta ketika hendak menjenguk Mbok Surti enam tahun lalu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun