Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menunggu Ramadan

22 Juni 2017   16:20 Diperbarui: 6 Mei 2020   01:53 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apanya?”

“Jiwanya, lah.”

“Sehat, hanya sering kumat setiap bulan Ramadan.”

“Seperti sedang menunggu dua Minggu ini?”

“Sampai lebaran nanti. Begitu juga dengan tahun-tahun sebelumnya.”

“Kau mengenalnya?”

“Pengurus panti yang menceritakannya padaku. Dulu aku juga penasaran sepertimu. Janggal rasanya melihat Mbok Surti terus menunggu di bawah pohon itu, seperti sedang mengawasi warungku. Akhirnya kuputuskan untuk membuntutinya pulang. Rupanya ia tinggal di panti jompo di ujung gang depan.”

“Di mana keluarganya?”

“Jika terus bercerita, aku akan rugi. Kau mau tak digaji?”

Aku mengalah. Sarmin benar, warung ini menjual kopi, bukan cerita. Kubiarkan tanya-tanya itu mengembang seperti adonan yang diragi di dalam kepalaku. Tentang apa yang Mbok Surti tunggu. Tentang bagaimana kisahnya sampai ia berjodoh dengan panti itu. Tentang siapa keluarganya. Juga keinginannya jelang Ramadan nanti.

Lewat senja, di sela-sela permintaan kopi yang tak pernah sepi, aku melihat seseorang mendekati Mbok Surti. Perempuan berkerudung hitam menarik tangannya, Mbok Surti menolak. Mereka terlibat percakapan yang sepertinya serius. Mbok Surti berteriak-teriak. Perempuan itu memilih mundur, menyandarkan tubuhnya di pintu toko yang baru saja tutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun