Akulah Badaimu, Win!/images6.fanpop.com
Di atas tumpukan kata-kata aku terduduk. Â Pandangi senja yang jingga pada matamu. Aku mencurinya, kemudian meletakkannya di atas meja.
Di atas meja, kedua bola matamu bergerak-gerak. Tebarkan aurora yang berkilauan. Aku mengecapnya hingga gulita.
Dan mataku basah, karna rindu yang tak tertahankan. Kemudian aku menjadi marah. Marah pada segala.
Marah pada senja yang selalu kembali,
Marah pada pagi yang pasti,
Marah pada cemburu yang membakar hati,
Marah pada tatap yang memabukkan,
Marah pada kamu, lelaki sialan!
Aku! Akulah badaimu!
Yang menerbangkan jarum-jarum untuk menembus kulitmu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!