[caption caption="pic: hdwallpaperscool.com"][/caption]
Terpekur aku di bawah temaram cahaya bulan
Menyurusi lorong yang ramai oleh gerimis
Anak laki-laki bercelana merah menangis
Menyusul ibu mengemis
Â
Tawa meledak dalam bilik kayu
Satu dua orang membuang kartu
As hati: lembar-lembar biru penghuni kantong celana
Hingga pagi pulangkan mereka
Â
Kaki-kaki berlari
Berlomba dengan gerobak-gerobak kayu
Lelaki tua terjatuh
Empat pukulan rontokkan gigi satu-satunya
Â
Kisah-kisah pilu menjelma hujan semalam
Bersihkan jalanan dari maksiat
Biarkan sesekali percopet berteduh
Mengistirahatkan tangannya
Â
Tuhan berbisik padaku,
Semua baik-baik saja
Aku percaya
Sungguh aku percaya
Â
Pengemis yang baik-baik saja di lampu merah
Penjudi yang baik-baik saja di bilik kayu
Pedagang kaki lima yang baik-baik saja yang kehilangan gigi satu-satunya
Pencopet yang baik-baik saja yang berteduh di emperan toko
Â
Aku hanya senyum-senyum saja
Melihat semua begitu baik adanya
Termasuk diriku yang kerap mereka ludahi
Karena aku gila
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H