Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[100Puisi] Tuhan Berbisik

20 Februari 2016   22:16 Diperbarui: 20 Februari 2016   22:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="pic: hdwallpaperscool.com"][/caption]

Terpekur aku di bawah temaram cahaya bulan

Menyurusi lorong yang ramai oleh gerimis

Anak laki-laki bercelana merah menangis

Menyusul ibu mengemis

 

Tawa meledak dalam bilik kayu

Satu dua orang membuang kartu

As hati: lembar-lembar biru penghuni kantong celana

Hingga pagi pulangkan mereka

 

Kaki-kaki berlari

Berlomba dengan gerobak-gerobak kayu

Lelaki tua terjatuh

Empat pukulan rontokkan gigi satu-satunya

 

Kisah-kisah pilu menjelma hujan semalam

Bersihkan jalanan dari maksiat

Biarkan sesekali percopet berteduh

Mengistirahatkan tangannya

 

Tuhan berbisik padaku,

Semua baik-baik saja

Aku percaya

Sungguh aku percaya

 

Pengemis yang baik-baik saja di lampu merah

Penjudi yang baik-baik saja di bilik kayu

Pedagang kaki lima yang baik-baik saja yang kehilangan gigi satu-satunya

Pencopet yang baik-baik saja yang berteduh di emperan toko

 

Aku hanya senyum-senyum saja

Melihat semua begitu baik adanya

Termasuk diriku yang kerap mereka ludahi

Karena aku gila

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun