Bahasa merupakan alat komunikasi antarindividu masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. Adanya faktor-faktor sosial yang mengakibatkan timbulnya variasi-variasi bahasa. Salah satu contoh variasi bahasa yaitu bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan bahasa yang digunakan oleh sekelompok remaja dalam situasi nonformal atau santai.Â
Menurut Sarwono (2004) bahasa gaul adalah bahasa khas remaja (kata- katanya diubah-ubah sedemikian rupa, sehingga hanya bisa dimengerti diantara meraka) bisa dipahami oleh hampir seluruh remaja ditanah air yang terjangkau oleh media massa. Padahal istilah-istilah itu berkembang,berubah dan bertambah hampir setiap hari.Â
Dengan adanya sosial media akan berdampak pada semakin pusatnya penggunaan lazim digunakan dalam segala aktivitas komunikasi terlebih komunikasi yang bersifat non formal. Selain pendapat tersebut Mulyana (2008) mengatakan bahwa bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti yang khusus,unik,menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang tertentu.Â
Hal tersebut ada pada komunikasi lisan maupun tertulis. Komunikasi lisan tentu sudah menjadi kebiasaan saat berkomunikasidi kalangan remaja. Contohnya "Hei,lu mau kemane? ucap salah satu remaja kepada temannya. Seolah bahasa itu menjadi familiar dari pada mengatakan "hai kamu mau kemana".
Ucapan "Lu lu guwa guwa" awalnya hanya beredar dikalangan masyarakat betawi atau wilayah Jakarta. Namun,dengan perkembangan media televisi yang jangkauannya luas sampai kepelosok. Masyarakat jadi tahu dengan ucapan tersebut dan seringkali menggunakan bahasa itu dalam komunikasi,meskipun diwilayah jawa atau luar jawa.
Contoh lain penggunaan bahasa gaul yaitu bokap/nyokap. Seharusnya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar kata Bokap/Nyokap sebaiknya diganti ayah/ibu. Ada juga kata yang sering digunakan dikalangan remaja seperti: kuy, garing, mantul, cakep, gitu, gini dan masih banyak lagi kata-kata gaul dikalangan remaja.Â
Faktor-faktor maraknya bahas gaul dikalangan remaja karena pengaruh lingkungan,umumnya para remaja menyerap dari percakapan orang-orang di sekitarnya. Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat,banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Akan tetapi,sering kali beberapa bahasa gaul bisa memudahkan dalam bersosialisasi dan menjalin perkenalan diantara sesama dan membuat suasana pertemanan remaja lebih asik dan akrab.
Banyaknya bermunculan bentuk-bentuk bahasa gaul mengakibatkan banyaknya remaja yang lebih tertarik menggunakan bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga dikhawatirkan eksistensi penggunaannya akan semakin menurun karena remaja menggunakan bahasa gaul lebih menarik. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Beta Puspa Sari (2015) yang berjudul "Pudarnya Penggunaan Bahasa Indonesia oleh Bahasa gaul di kalangan remaja". Hasilnya adalah banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa gaul, singkatan-singkatan dalam komunikasinya sehari-hari adalah Penyimpangan dari Penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal ini dapat menghambat Pertumbuhan dan Perkembangan Bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja dapat menyebabkan terjadinya penurunan Derajat Bahasa Indonesia. Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunukasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno dimata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa Indonesia.Â
Keaslian tuturan kosa kata bahasa Indonesia akan terancam jika semakin banyaknya remaja yang menggunakan bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Seharusnya sebagai generasi muda bangsa Indonesia kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia kareana bahasa itu merupakan identitas  negara kita di mancanegara.Dan bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa Indonesia yang tertera pada ikrar Sumpah Pemuda ketika yaitu "kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatuan bahasa Indonesia".
Kurangnya kesadaran untuk mencintai dang menggunakan Bahasa Indonesia di negeri sendiri akan berdampak lunturnya atau hilangnya Bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama di kalangan remaja. Akan tetapi, penggunaan bahasa gaul juga memiliki dampak positif yaitu dengan digunakannya bahasa gaul. Remaja bisa menjadi lebih kreatif terlepas dari mengganggu atau tidaknya bahasa gaul ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul asalkan dipakai pada situasi yang tepat media yang tepat dan komunikasi yang tepat juga.