Kedua garis lurus ini tidak akan pernah bertemu jikalau hanya berjalan pada ke-aku-an, ke-apatisan, keegoisan, kedengkian dan kecurigaan satu dengan yang lain. Kedua garis lurus ini dapat bertemu jikalau adi dalamnya ada kerelaan hati untuk berkorban dengan memulai memberi senyum dan melenturkan diri untuk mempertemukan diri dengan yang lain dan membentuk Leter U guna membuka dan menerima sesama apa adanya.
Oleh karena itu, persahabatan adalah sebuah ikatan yang jauh lebih dari sekedar tujua yang sama, kesenangan yang sama, dan sejarah yang sama. Jauh lebih kuat daripada yang dapat diberikan oleh hubungan jasmani, jauh lebih mendalam daripada yang dapat dijalani oleh pengalaman senasip-sepenanggungan dan bahkan lebih intim daripada ikatan hidup dalam perkawinan dan komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H