Siang ini saya buka TL di twitter saya (www. twitter.com/DesmanGurning) berbagai akun berita yang saya follow sedang asik membicarakan aksi si ‘maling pulsa’…
Sebenarnya saya tidak kaget, tapi malah bingung karena begitu lambatnya respon dari pihak terkait dalam menaggapi kasus ini. Kalau tidak salah, sekitar dua minggu terakhir saya udah dapat BM dari teman saya yang mengataka : “Jika ada sms seperti ini ke nomor kamu… bla bla bla… harap diabaikan, karena akan mengurangi pulsa kamu”.
Brilian!!! Orang Indonesia brilian… Melalui sms, bisa nyedot pulsa. Binatang macam apa ini, Ide baru pencurian atau sekedar cari makan? Yang jelas, mereka gak mungkin orang biasa-biasa, pasti memiliki kemampuan dan kepintaran di atas rata-rata orang Indonesia (tahun 2022 baru disebut Indonesia cerdas, sekolah 9 tahun, alias tamat SMP).
Kalau dikatakan ide baru pencurian, memang benar karena ini sudah melanggar peraturan yakni mengambil hak milik orang lain dan yang jadi korbannya juga tidak sedikit. Untungnya (kebiasaan orang Indonesia), penulis sudah mengantisipasi sebelumnya.
Pertanyaanya, mengapa tindakan ini dilakukan? Barangkali ini disebabkan oleh keuntungan yang cukup menjanjikan karena ingin cepet dapat uang, dirasa lebih aman karena sifatnya tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan si korban, atau ada orang dibalik kejadian ini yang mendalangi sehingga mereka berani melakukannya.
Beberapa pelaku memang sudah ditangkap oleh pihak berwajib bahkan pihak operator tertentu juga sudah dimintai keterangan. Tetapi apakah hanya mereka, sebaiknya “Dalang”nya yang dicari juga, jangan cuma kurcaci-kurcainya.
Di sisi lain, tanpa berniat untuk menghakimi atau menyalahkan pihak tertentu, secara logika gak mungkin sang dalang bisa bertindak demikian tanpa sepengetahuan orang-orang tertentu di Operator (saya tidak menyalahkan operator, tetapi oknum didalamnya yang saya duga). Karena kita tahu, sistem keamanan operator gak mungkin yang ecek-ecek. Kecuali kalau memang ecek-ecek, yah saya gak bisa komentar… hehehe…
Kalau benar demikian, siapa oknum yang terlibat, sebaiknya diusut tuntas oleh pihak berwajib, bisa saja ini sudah berbentuk “jaringan”, katakanlah sudah meng-Indonesia.
Opsi lain, apakah sedot pulsa ini hanya dilakukan oleh orang-orang kecil saja untuk mencari makan? Kalau memang demikian, separah inikah INDONESIAku saat ini??? Apakah memang tidak ada pekerjaan lain, apakah ini jalan satu-satunya untuk bisa makan dengan ketegaan mengambil hak milik orang lain?
Ironis… sungguh…
Tapi yang ironis bukan mereka para pelaku, tetapi kondisi bangsa ini yang ironis… Barangkali hal ini terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan, sementara kebutuhan terus meningkat, subsidi pemerintah salah sasaran, serta lemahnya tingkat perekonomian. Alih-alih menjadi pekerja keras malah mereka ingin jalan pintas. Kalau sudah sampai pada titik demikian, ini merupakan masalah mentalitas…