Mohon tunggu...
Deski Liana
Deski Liana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Putera Batam\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Rasa

1 Desember 2016   09:31 Diperbarui: 1 Desember 2016   09:45 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pagi kamu. harus kau tahu aku merindukanmu pagi ini padahal baru tadi malam kita bertemu, bermain bersama kedua ponakanku (Reffly dan Yuma). Terimakasih atas waktu yang kau beri untukku, disela kesibukanmu kamu masih bisa menyempatkan waktumu untukku hampir setiap hari. Sampai saat ini aku masih heran dan terasa begitu cepat kamu hadir dan menjadi kekasihku. terhitung satu bulan kita menjalin hubungan, hubungan yang aku harap berujung pada kebahagiaan yang haqiqi. 

Sayang, terimakasih atas kepercayaanmu padaku, banyak hal yang kau ceritakan padaku perihal sakitnya masalalu yang pernah singgah di dada, tentang manisnya masalalu, kegagalan di masalalu.  juga kenangan masalalumu. bagiku tidak jadi masalah kamu menceritakan masalalumu. karna semua itu membuat aku kagum padamu, tak banyak lelaki yang berani menceritakan massalalunya dengan kekasih barunya. tapi kamu berbeda. baru kali ini aku menemukan lelaki sepertimu, yang menjunjung arti kejujuran dan keterbukaan. tapi kalo di pikir-pikir ini baik untuk hubungan kita kedepan kita bisa belajar dari massalalu. massalalu tidak untuk dilupakan karna sulit rasanya melupakan apalagi ada kenangan indah disana.  kamu berusaha mengenalkan sikap dan kebiasaanmu,  yang kau suka dan yang tidak kau suka.

jujur, aku sedang dalam proses membuka hati secara perlahan untukmu. aku masih dibayangi rasa perih tentang massalaluku yang aku pahami itu jahat. diselingkuhi. mungkin untuk sebagian orang ini hal biasa tapi tidak untuk hatiku, tidak untuk perasaanku, tidak untuk hidupku !! aku benci diselingkuhi, aku benci diduakan aku benci dikhiananti, aku benciiii !!!!!!. orang yang aku percaya, sayang, harapkan, ternyata seorang pengkhianat! dengan mudah dia katakan bahwa dia tergoda dengan wanita itu. wooooow alasan yang membuatku cepat untuk memutuskan hubungan. tak panjang aku berfikir di saat aku mengetahui semuanya, aku langsung memutuskan hubungan dengannya karna alasan yang begitu MURAHAN !!. sejak itu, aku berhenti untuk jatuh cinta, aku tutup hatiku untuk lelaki, aku kecewa, aku takut jatuh cinta dan aku tak ingin jatuh cinta lagi, aku tak ingin mudah percaya dengan lelaki yang berkedok tullus. satu tahun berjalan, aku dengan rutinitaskku yang hanya megurus keponkan dan kuliah. semua itu membuatku jenuh, bosan. aku ingin semangat lagi, aku ingin hari-hariku lebih berwarna layaknya pelangi setelah hujan, begitu indaaaah :). disaat itu aku bertemu dan mengenalmu. 

Pesan singkat yang kau kirimkan padaku untuk membuka percakapan. 

Galau

galau ? siapa ?

itu captionnya

just caption

gituuu doang, tapi seneng. karna kamu telah mendahului percakapan denganku.

hari berikutnyaa kita bertemu, bercerita, makan, dan hujan-hujanan hahaha. tak hanya sekali , tapi sering dan denganmu aku merasa lebih gimana gitu. rasa takut untuk mengenal lelaki sudah mulai berkurang. aku mencoba untuk bersikap biasa. perhatian singkat " jangan lupa makan, pakai jaket kalo peri ke kampus," itu memng hal biasa tapi berharga untuk wanita sepertiku. jaket yang sudah lama tersusun rapih di lemari kini sering aku pakai karna pesanmu. 

entah apa yang kau rasa aku tak tau. Malam itu, tepatnya sebulan yang lalu kamu menyatakan perasaanmu padaku. teramat cepat memang, namun karna penjelasannya aku paham kenapa secepat ini dia ingin mngikatku dengan hubungan pacaran. aku hanya mendengarkan tak percaya. seperti itukah aku dimatamu ? (GR) . aku terima  dia dengan niat baiknya juga massalalunya. AKU MENERIMAMU. 

Kamis. 01 Desember 2016. 09:21

Deski Liana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun