Mohon tunggu...
Deskiemba Titan Ananta
Deskiemba Titan Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta - Ilmu Hubungan Internasional

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kasus Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Daiichi Jepang Terhadap Prespektif Teori Hijau

29 Mei 2024   20:01 Diperbarui: 29 Mei 2024   20:07 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di dalam ilmu hubungan internasional terdapat banyak teori, salah satunya adalah Teori Hijau. Teori Hijau merupakan pendekatan dalam ilmu hubungan internasional dan studi lingkungan yang menekankan pentingnya perlindungan lingkungan dan keberlanjutan dalam kebijakan dan praktik global.


Teori ini berfokus pada hubungan antara manusia dan lingkungan, serta bagaimana kebijakan dan tindakan manusia mempengaruhi ekosistem bumi. Teori ini mengakui pentingnya peran aktor non-negara, seperti organisasi lingkungan, gerakan sosial, dan masyarakat sipil, dalam mendorong perubahan menuju keberlanjutan.


Sebagai sumber energi terbarukan, nuklir menjadi salah satu pilihan untuk menjadi sumber pembangkit listrik di suatu negara. Jepang menjadi pelopor bagi negara-negara Asia dalam pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi bagi pembangkit listrik di negaranya.


Pemanfaatan energi nuklir memiliki resiko kecelakaan nuklir yang sangat berisiko dan dalam pemanfaatannya dapat menimbulkan limbah radioaktif yang bertahan ribuan tahun. Dalam sejarah pemanfaatan PLTN di Jepang, telah terjadi sebuah bencana PLTN besar pada 11 Maret 2011.


Pada tahun 2011 terjadi gempa besar Tohoku di laut timur Jepang dengan magnitudo sebesar 9.0 skala richter yang mengakibatkan gelombang tsunami. Bencana tersebut tentunya berdampak pada reaktor nuklir Tokyo Electric Power Company (TEPCO) dan Fukushima Dai-ichi Nuclear Power Station.


Hal ini mengakibatkan kerusakan pada beberapa reaktor nuklir dan kegagalan sistem pendingin, sehingga terjadi kebocoran zat radioaktif dari tiga reaktor yang mengalami kerusakan. Zat radioaktif tersebut tersebar ke lingkungan dalam radius 300 kilometer.


Bencana ini memaksa 80.000 penduduk memindahkan tempat tinggal semula mereka karena rumah tinggal mereka berdekatan dengan PLTN. Insiden ini memberikan banyak pengaruh terhadap beberapa negara yang juga memanfaatkan reaktor nuklir sebagai sumber listrik di negaranya, seperti Jerman yang membuat kebijakan untuk menutup semua PLTN yang ada sampai 2022 dan akan mengganti dengan energi terbarukan.


Bencana yang terjadi pada PLTN Fukushima Daiichi menimbulkan banyak dampak dari berbagai aspek mulai dari kesehatan yang menimbulkan penyakit terutama kanker sampai menimbulkan kematian. Serta merusak ekonomi Jepang dengan total kerugian US$ 309 Miliar atau 25 Triliun Yen, sehingga bencana 11 Maret 2011 yang terjadi di Fukushima merupakan bencana yang memakan kerugian terbesar di dunia.


Sebagai jalan keluar dari masalah tersebut, pemerintah Jepang memutuskan untuk membuang air limbah yang tertampung dalam tank penampungan tersebut ke laut. Namun, rencana pembuangan limbah tersebut menimbulkan banyak permasalahan, salah satunya adalah pemerintah jepang melanggar hukum internasional terkait dengan pembuangan limbah PLTN Fukushima ke laut.


Pembuangan limbah bencana nuklir Jepang tersebut menimbulkan banyak pro dan kontra antara banyak negara. Dikarena dampak negatif dari limbah radioaktif yang akan dibuang ke laut dapat menimbulkan dampak negatif yang sangat luas.


Pembuangan limbah nuklir terutama di laut memberikan perhatian masyarakat. Dikarena sangat berpengaruh terhadap masalah pencemaran laut itu sendiri, kehidupan manusia, fauna, flora yang terancam kelestariannya karena terkena racun akibat nuklir tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun