Mohon tunggu...
Desita Anggi Prameisty
Desita Anggi Prameisty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Layanan Perencanaan Individual terhadap Persiapan Karier Peserta Didik

14 Juni 2022   23:49 Diperbarui: 15 Juni 2022   00:14 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangatlah penting untuk perkembangan kemampuan dan pemikiran seseorang. Melalui pendidikan, diri seseorang diharapkan selalu bisa berkembang pada setiap tingkatannya dan diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam menggapai posisi karier yang diinginkan atau dituju. 

Pemakaian istilah karier, di dalamnya terdapat arti yaitu pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam menggapai tujuan hidup seseorang. Pendidikan di sekolah menjadi sebuah jalan penyambung yang menghubungkan peserta didik memasuki ke dalam dunia pekerjaan. Peserta didik dapat dikatakan siap ketika dirinya sudah mempunyai berbagai pengalaman dan mempunyai pemahaman yang luas tentang dunia kerja, rekan kerja dan lain-lain.

Pada jenjang SMA, peserta didik yang berusia sekitar 16 sampai 18 tahun sedang menghadapi perkembangan remaja. Di mana masa remaja tersebut merupakan masa perpindahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam hal ini, tugas perkembangan remaja yakni mengarah pada kesiapan untuk menata masa depan sebagai perannya menjadi dewasa (Kumala & Lutfiyani, 2017). 

Pemilihan karir merupakan salah satu tugas perkembangan seorang remaja yang mengarahkan diri kepada suatu tahap baru dalam kehidupan mereka, yaitu melihat posisi dalam menentukan ke arah mana mereka akan menuju masa depan. Dalam pemilihan karier, perkembangan diri dan pengetahuan tentang karier sangat dibutuhkan peserta didik, dikarenakan informasi dunia kerja sangatlah mendukung terhadap pemilihan karier peserta didik tersebut.

Pemilihan karier peserta didik yang benar membutuhkan adanya pemahaman diri, meliputi: bakat, minat, kekurangan diri, kelebihan yang dipunya, dan pemahaman lingkungan. Sebagaimana yang dinyatakan Stoss dan Parriss dalam Hartono yang dikutip Hartono et al. (2015)

 bahwa terdapat kaitan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diinginkan siswa dan apa yang dilakukan siswa, agar ia sukses dalam meraih karir, mempertahankan dan mengembangkan karir di dalam kehidupan masyarakat global.

Di samping itu, peserta didik sering dihadapkan pada beberapa pilihan, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, sosial, belajar, serta karierya. Peserta didik juga sering mengalami kesusahan untuk menentukan keputusan dalam menentukan pilihan mana yang hendaklah dipilih.

Salah satunya yaitu kesusahan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan rencana-rencana karir yang akan dipilihnya. Kesusahan-kesusahan tersebut dapat dihindari ketika peserta didik mempunyai sejumlah informasi yang memadai terkait hal-hal apa saja yang berhubungan dengan dunia kariernya.

Peserta didik yang berhasil terhadap kariernya akan memperoleh kepuasan berwujud rasa bangga mempunyai pekerjaan yang diinginkan, sementara itu peserta didik yang belum berhasil dalam menjalani karier dirinya akan timbul rasa rendah diri dikarenakan status penganggurannya. 

Keraguan terhadap pengambilan keputusan dalam memilih sekolah lanjutan dan bidang pekerjaan yang cocok berdasarkan minat peserta didik mampu memunculkan dampak negatif sehingga akibatnya terjadi kegagalan dalam karier mereka.

Oleh karena itu, untuk membantu permasalahan peserta didik tentang persiapan karier maka diperlukan adanya layanan bimbingan dan konseling komprehensif sebagai suatu tindakan pencegahan untuk memungkinkan peserta didik membuat keputusan yang tepat saat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun