Mohon tunggu...
DESI SETIANINGSIH
DESI SETIANINGSIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah menari dan menonton film korea

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Sih yang Mempengaruhi Anak Muda Sehingga Tidak Tertarik dengan Teater Tradisional?

5 November 2024   22:23 Diperbarui: 6 November 2024   09:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/nRB6CKc65suFyLA49

Kesenian tradisional di Indonesia mulai ditinggalkan generasi muda negeri ini, dan masuknya berbagai kebudayaan luar melalui berbagai media, terutama televisi, tidak sedikit ikut mempengaruhi kelunturan apresiasi terhadap kesenian tradisional. Saat ini banyak anak-anak muda kurang mengenal kesenian tradisional seperti karawitan, gamelan, dan juga wayang baik itu wayang kulit, wayang orang maupun wayang golek, mereka (anak muda) lebih senang dengan kesenian dan tradisi luar yang tidak jelas benar dari mana asalnya.

 Di masa sekarang ataupun masa yang akan datang tanggungjawab untuk mengembangkan dan melestarikan warisan leluhur tersebut bukan lagi ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah, tetapi oleh masyarakat, dalam hal ini mereka para pelaku seni, pecinta seni, pekerja seni dan pemerhati seni serta lainnya agar kesenian dan budaya tersebut tidak hilang atau musnah di telan zaman. Terlebih lagi saat ini, budaya barat dan modernisasi merupakan konsumsi sehari-hari anak-anak muda. Akibatnya kesenian dan budaya sendiri dianggap tidak nge-trend dan terkesan kuno, sehingga generasi penerus tidak mau menggelutinya bahkan mereka sudah tidak lagi mengenal budaya sendiri.


Kurangnya minat generasi muda terhadap teater tradisional memang menjadi fenomena yang cukup mengkhawatirkan. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa hal ini terjadi:
* Perubahan gaya hidup: Era digital dan modern telah membawa perubahan signifikan pada gaya hidup generasi muda. Mereka lebih tertarik pada hiburan instan seperti film, serial, dan game online yang mudah diakses.
* Kurangnya relevansi: Banyak generasi muda merasa bahwa cerita dan tema yang diangkat dalam teater tradisional kurang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Bahasa yang digunakan pun terkadang dianggap terlalu kaku dan sulit dipahami.
* Kurangnya promosi: Promosi terhadap teater tradisional seringkali kurang efektif. Media sosial yang menjadi sarana komunikasi utama generasi muda belum dimanfaatkan secara optimal untuk mempromosikan pertunjukan teater.
* Persaingan dengan hiburan lain: Hiburan lain seperti konser musik, acara olahraga, dan festival budaya juga semakin beragam dan menarik minat generasi muda.
* Kurangnya inovasi: Beberapa pertunjukan teater tradisional masih terjebak dalam pakem-pakem lama dan kurang melakukan inovasi. Akibatnya, pertunjukan menjadi monoton dan kurang menarik bagi generasi muda yang menyukai sesuatu yang baru dan unik.


Adapun cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu :
* Adaptasi: Teater tradisional perlu melakukan adaptasi tanpa menghilangkan esensinya. Misalnya, dengan menggabungkan unsur-unsur modern seperti musik, tata cahaya, dan teknologi multimedia.
* Promosi kreatif: Pemanfaatan media sosial dan platform digital lainnya sangat penting untuk menjangkau generasi muda. Selain itu, kolaborasi dengan influencer atau content creator juga dapat menjadi strategi yang efektif.
* Pendidikan: Perlu adanya upaya untuk memperkenalkan teater tradisional sejak dini di sekolah-sekolah.
* Inovasi: Para seniman teater perlu terus berkreasi dan menciptakan karya-karya baru yang relevan dengan zaman.
* Menciptakan pengalaman yang unik: Selain pertunjukan, dapat diadakan workshop, diskusi, atau kegiatan lain yang melibatkan penonton secara aktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun