Mohon tunggu...
Desi Sari Putri Marpaung
Desi Sari Putri Marpaung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas labuhanbatu

Mahasiswi fakultas sains dan teknologi di universitas labuhanbatu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Harus Kita Petani Milenial yang Diharapkan untuk Menjadi Faktor Pendukung Kemajuan Petani Indonesia

8 November 2021   07:29 Diperbarui: 8 November 2021   07:41 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
karisma ramadan /dokpri

Indonesia adalah negara berkembang baik pada penduduknya maupun lahan yang digunakan. banyak para industri yang mulai menjajahi lahan yang tadinya lahan tersebut digunakan untuk bertani saat ini hampir semua dirubah atau alihfungsikan menjadi lahan perkebunan dan lahan industri, sangat disayangkan jika para petani petani milenial tidak peka terhadap perubahan seperti ini. 

seiring berjalannya waktu kemungkinan lahan pertanian di indonesia akan berkurang padahal kita tahu bahwa indonesia termasuk negara dengan angka kelahiran yang lumayan tinggi, dimana kita dapat memenuhi kebutuhan pokok kita kalau kita saja para petani milenial tidak peka terhadap kemusnahan lahan pertanian kita. 

impor bahan pangan sangat biasa menurut kita saat ini, bahkan sudah menjadi khalayak diperbincangkan...

pemerintahan mulai mengimpor bahan pangan dari negara lain demi memenuhi kekurangan yang diperlukan negara ini, padahal kita tidak bisa tahu apakah bahan pangan tersebut baik untuk tubuh kita. sebenarnya kita dapat memenuhi kebutuhan kita dengan menciptakan atau membangun lahan pertanian dengan pola pikir petani cerdas agar lahan yang sedikit dapat meraup kuantitas yang tinggi, bisa dengan teknologi canggih atau pemikiran yang cerdas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun