Tahukah kita para sahabat???? Para Petani saat ini mengalami kemiskinan dalam pengetahuan baik dibidang teknologi maupun dibidang pola pikir untuk lahan meraka. Banyak para Penyuluh yang hanya duduk diam bahkan menganggap bahwa pekerjaan mereka hanya mengawasi bukannya memberikan arahan untuk kemajuan kemajuan petani kita saat ini khususnya dinegara kita Indonesia. Jangankan petani yang terpelosok petani yang di pinggiran kota saja kian di abaikan, padahal pemerintah tahu bahwa kebutuhan utama kita adalah bahan pangan sebagai makanan pokok kita. seharusnya sebagai utusan dari atasan ataupun dari pemerintah diberikan atau dicurahkan secara keseluruhan bukan dipilih rendom itu tidak adil rasanya untuk petani petani yang tepelosok ini. Tanah didaerah terpencil atau terpelosok seharusnya lebih dikembangkan lagi karna apa??? tanah di daerah seperti itulah yang masih ramah lingkungan yang masih asri dan yang sangat subur, mungkin apabila pemerintah lebih peka terhadap petani petani terpelosok pasti kita tidak perlu lagi meminfort bahan pangan untuk kebutuhan kita sehari-hari. kita bisa memajukan petani terpelosok tersebut dengan mewujudkan teknologi yang hebat tetapi ramah lingkungan dan memberikan dukungan serta motivasi untuk para petani agar semangat untuk menciptakan lahan yang berkualitas baik peningkatan produksi maupun peningkatan unsur hara yang ada didalam tanah tersebut. inovasi demi inovasi dapat kita wujudkan bersama sama untuk membangun kemajuan pertanian di negara kita ini agar kita tidak mengalami keterpurukan dibidang sektor petanian.Â
pesan-pesan yang akan saya berikan untuk petani muda adalah tidak perlu malu dengan pakaian mu saat bercocok tanam atau pun bertani karna kamu dapat disandang sebagai orang terpenting dinegara ini, tanpa dirimu ( petani ) negara ini tak dapat hidup dengan kebutuhan pangan yang setiap harinya dibutuhkan.... : )Â
Pengenalan Teknologi juga harus dikembangkan agar para petani tidak gagap dalam teknologi teknologi pertanian...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H