Mohon tunggu...
Desi Sakawulan
Desi Sakawulan Mohon Tunggu... -

Indonesian and Food Science Technology

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Samudera Persaudaraan

5 November 2013   12:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:34 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13836291211048374758

Menjadi muslim minoritas merupakan pengalaman tersendiri untuk saya. Selama 4 bulan saya mengikuti program pertukaran pelajar dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi melaui program AIMS. Universitas tujuan saya adalah Mae Fah Luang University (MFU) di Chiang Rai, Thailand Utara. Akses kami lebih dekat ke Myanmar atau Laos daripada ke ibu kota Thailan, Bangkok. Di Thailand sendiri mayoritas agama yang dianut adalah Budha. Di Thailand terdapat beberapa golongan Budha yang merupakan golongan tertua penganut Budha. Budaya Thailand pun sangat kental dengan agama Budha. Banyak patung pahlawan atau sesuatu yang dianggap sakral yang selalu ramai dengan warna-warni persembahan.

Muslim yang merupakan agama minoritas terkonsentrasi di Thailand Selatan. Geografis mereka yang berdekatan dengan malaysia memungkinkan perkembangan islam di daerah sana. Sebagian besar mahasiswa muslim di MFU berasal dari Thailand Selatan baik itu Pattani, Surathani, Yala, Narathiwat, Suratthani, Songkla, dan sekitarnya. Karena jarak yang jauh yaitu dari ujung ke ujung, membuat jumlah muslim di MFU tidak terlalu banyak namun sangat solid. Ketika kami datang, setiap bertemu dengan mereka selalu saja kami disapa dan dijabat tangannya satu-satu. Kami sangat senang mendapat saudara muslim yang sangat baik disini. Ada beberapa teman di Moslem club yang menjadi teman dekat kami.

Kami sering diajak untuk mengikuti kegiatan moslem club. Salah satu acara besarnya adalah kegiatan silaturahmi mahasiswa muslim se Thailand. Acara tersebut bernama Ramadan at Doi Ngam. Doi Ngam sendiri merupakan nama bukit yang ada di belakang MFU, dua bukit yang menjadi ciri khas lansekap MFU. Acara tersebut mengundang mahasiswa muslim di Thailand. Mahasiswa muslim yang datang, kebanyakan berasal dari daerah sekitar Chiang Rai, seperti Chiang Mai dan Phayao ada juga yang datang khusus dari Bangkok. Konten dari Ramadhan at Doi Ngam adalah pemberian materi dari ustadz dan penampilan-penampilan dari teman-teman Muslim Klub MFU. Walau kami tidak mengerti apa yang disampaikan, tapi kami sangat senang dapat mengikuti acara tersebut.

Setelah acara Ramadhan at Doi Ngam selesai, kami sering diajak kegiatan muslim klub lainnya. Seperti perayaan Iedul Fitri yang meliputi sholat berjamaah, silaturahmi keliling Chiang Rai unuk menemukan masjid dan keluarga yang open house, dan ditutup dengan sport day and apreciates night moslem club MFU. Selama bulan ramadhan, saya merasa bukan minoritas lagi. Kehangatan dari teman-teman muslim klub membuat saya sangat bersemangat selama bulan Ramadhan. Saya dan teman-teman saya mengikuti sholat tarawih berjamaah disalah satu kelas yang sudah kami sewa. Walau waktu yang malam dan durasi yang lebih lama dari biasanya di Indonesia, tidak membuat kami surut untuk tetap berjamaah. Belum lagi kegitan buka bersama di mesjid terbesar di Chiang Rai membuat saya terkagum-kagum dengan sistem dan arsitektur mesjid tersebut.

Selepas ramadhan dan idul fitri selesai, kami tetap diajak untuk mengikuti kegiatan muslim klub. Walau itu sekadar pengakraban makan pagi bersama di sebuah danau. Atau kegiatan jalan-jalan kepanti asuhan di derah perbatasan Myanmar Thailand.

Sampai tiba waktunya kami harus pulang. sebenarnya waktu itu kami yang ditinggal pulang duluan oleh teman-teman moslem club, karena rencana pulang kami lebih lambat dari rencana pulang teman-teman yang lain. Setiap mengantar teman muslimah pulang, kesedihan selalu menyertai kepergiannya. Mengapa tidak, mereka pulang untuk kembali sedangkan kami pulang dan tidak tahu kapan kembali. Tanggal 11 Oktober 2013 saatnya kami meninggalkan Chiang Rai,yang menghantar kami pulang saat itu adalah teman kami yang sangat dekat dengan kami. Kebetulan ia tidak pulang semasa liburan itu. Sedih rasanya saya meninggalkan Chiang Rai dan Thailand. Banyak manfaat yang bisa saya ambil dari program pertukaran pelajar ini. Terutama ukhuwah yang kami patrikan baik itu sesama muslim ataupun non muslim. Suatu saat semoga saya bisa kembali kesana, kembali bersilaturahmi dan melepas rindu yang tertawan samudera persaudaraan.

[caption id="attachment_299528" align="aligncenter" width="300" caption="Persaudaraan"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun